BENGKULU, KORANRB.ID – Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Zaid Jauhari menyampaikan saat ini flora dan fauna endemik Danau Dendan Tak Sudah (DDTS), diambang kepunahan.
Flora yang terancam punah itu seperti tanaman Kantong Semar. Penyebabnya tercemarnya iklim perairan di sekitar DDTS. Akibat banyaknya warga yang membuang limbah sembarangan di sekitar DDTS.
Sedangkan fauna yang terancam punah adalah mamalia Lutung Kelabu (Trachypithecus cristatus) yang kini populasinya sangat sedikit.
“Tanaman Kantung Semar semakin sedikit karena lingkungan yang tercemar,” katanya.
BACA JUGA:Targetkan 100 Persen Operasional Gunakan Molis
Cagar Alam (CA) dan Taman Wisata Alam (TWA) DDTS dikelilingi tujuh desa/kelurahan.
Seperti Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, Kelurahan Karang Indah dan Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Kelurahan Surabaya Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu.
Desa Nakau, Desa Kembang Sri dan Desa Taba Pasmah Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah.
CA DDTS terdiri atas ekosistem perairan dan ekosistem rawa campuran dengan daratan. Jenis flora di beberapa tempat tumbuh Anggrek Pensil (Papilionanthe hookeriana).
BACA JUGA:618 Hektare Sawah Kekeringan, Produksi Padi Diprediksi Turun Drastis
Sedangkan dalam ekosistem rawa campuran dengan daratan, terdapat beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh seperti Kantung Semar (Nephentes sp).
Zaid menyebutkan fauna yang menghuni DDTS seperti hewan Lutung kelabu, saat ini populasinya hanya tinggal satu sampai tiga kelompok saja.
“Saat ini jumlah Lutung kini semakin sedikit, mungkin hanya satu sampai tiga kelompok sedangkan satu kelompok hanya berjumlah 5-7 Lutung. Ini disebabkan habitat Lutung tersebut mulai terancam karena terganggu oleh aktivitas manusia,” tambahnya.
BACA JUGA:Job Fair SMKN 1 Kota Bengkulu, Buruan Daftar, Tersedia 622 Lowongan Kerja
Zaid mengimbau agar masyarakat disekitar DDTS menjaga lingkungan dan tidak membuang limbah ke aliran air TWA secara massif.