KORANRB.ID - Kondisi rumah adat Kabupaten Kepahiang yang semula digadang-gadang menjadi salah satu ikon daerah, sangat disayangkan.
Dibangun menggunakan APBD Tahun Anggaran (TA) 2017 sebesar Rp1,97 miliar, rumah adat belum memberi manfaat signifikan bagi kemajuan budaya maupun sektor wisata daerah.
Padahal, lokasinya sangat strategis berada di kawasan komplek perkantoran tepatnya sebelah SPBU Kelobak.
Namun, tak ada aktivitas berarti di sana. Jika pun ada, rumah adat yang pengelolaannya saat ini di bawah naungan Dinas Dikbud Kabupaten Kepahiang hanya ramai setahun sekali oleh kegiatan daerah.
Selebihnya, rumah adat Kepahiang hanya memberi kesan bangunan tua yang berada diantara perkantoran komplek Pemkab Kepahiang.
BACA JUGA:Awasi DPTb dan DPK di TPS, Bawaslu Provinsi Bengkulu Perkuat Tim
Jika pun ada masyarakat yang berkunjung, hanya sekedar memanfaatkannya untuk berselfie ria.
Di waktu petang, termasuk saat libur masyarakat yang menyambangi kawasan komplek perkantoran lebih memilih ke halaman kantor bupati.
Masyarakat lebih senang melihat kawanan rusa, ketimbang ke kawasan rumah adat yang ada di samping gedung DPRD Kabupaten Kepahiang.
Fenomena yang wajar terjadi, lantaran tak ada nuansa menarik yang bisa menjadi nilai jual dari rumah adat.
Tokoh pemuda dan mahasiswa Kabupaten Kepahiang Kurnia Eja Putra, ikut menyayangkan kondisi rumah adat Kabupaten Kepahiang.
Padahal menurutnya, jika dikemas dengan menarik, kawasan rumah adat akan menjadi salah satu sentra wisata andalan milik daerah.
"Rumah adat yang dibangun Pemkab Kepahiang ini mestinya dapat menjadi salah satu objek wisata unggulan. Namun yang terjadi bisa kita lihat sendiri. Bangunan tak memberi kesan apa-apa, hanya sekedar menunjukkan rumah khas warga Kabupaten Kepahiang saat lampau saja. Tak lebih," sorot Kurnia.
BACA JUGA:Februari jadi Puncak Musim Penghujan, Ini Daftar Kecamatan Rawan Banjir
Ketua Umum HMI Komisariat UMB II itu menilai, banyak cara yang bisa dilakukan Pemkab Kepahiang untuk menarik minat warga ataupun pengunjung luar daerah datang ke rumah adat.