khususnya wilayah di Kabupaten Seluma, kiranya jangan mengambil jalan pintas dalam menyelesaikan suatu permasalahan hidup.
Karena setiap orang pasti mempunyai masalah, maka dari itu hendaknya dalam lingkup keluarga saling berkomunikasi untuk bersama sama menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan bijak.
Kemudian sebaiknya jika terdapat kerabat ataupun keluarga yang murung atau mendadak berbeda sikap hendaknya dirangkul agar mendapatkan masukan yang positif.
Karena bunuh diri bukanlah jalan baik dalam menyelesaikan masalah, justru hanya akan menambah masalah dan tentunya sebagai umat beragama harus diyakini bahwa bunuh diri adalah salah satu perbuatan dosa.
"Jalan keluar pasti ada dalam penyelesaian setiap permasalahan yang ada, salah satu cara untuk meminimalisir kasus bunuh diri adalah adanya komunikasi yang baik didalam keluarga maupun lingkungan sekitar," tegas Andi Winawan.
Ke depannya Polres Seluma akan menekankan kembali kepada Bhabinkamtibmas untuk lebih aktif memberikan imbauan ke desa desa agar dapat menekan masyarakat sehingga kasus serupa dapat diminimalisir, terutama di wilayah hukum Polsek Sukaraja.
"Rajin beribadah dan mengikuti kajian agama juga menjadi langkah untuk terhindar dari bujuk rayu setan untuk melakukan bunuh diri," tutup Andi Winawan.
Untuk diketahui, dalam tempo 2 hari terakhir, tepatnya 9 - 10 Februari 2024 terdapat 3 kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di Kabupaten Seluma, tepatnya di wilayah hukum Polsek Sukaraja.
Dugaan penyebabnya beragam, mulai dari depresi akibat penyakit, cekcok rumah tangga hingga faktor ekonomi.
Kasus pertama yakni warga Kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma berinisial Ju (48) ditemukan tewas gantung diri di kandang sapi yang berada di belakang rumahnya sendiri pada Jumat pagi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dipimpin oleh Kapolsek Sukaraja, Iptu. Catur Teguh Susanto, SH. Tidak ditemukan adanya tanda unsur kekerasan pada jasad Ju (48) dan murni disebabkan gantun diri.
Pihak keluarga mengatakan bahwa kemungkinan besar lantaran penyakit yang diderita korban cukup menyiksa.
Diketahui bahwa korban menderita sakit kelenjar getah bening yang sulit disembuhkan sehingga membuatnya depresi.
"Korban ditemukan pertama kali oleh istrinya yang saat itu baru pulang dari rumah orangtuanya, saat ingin mencari suaminya ternyata sudah dalam posisi tergantung dan tidak bernyawa," ungkap Kapolsek.
Menjelang Jumat malam, 9 Februari 2024 di Desa Gunung Agung Kecamatan Lubuk Sandi seorang ibu berinisial IF (39) juga ditemukan meninggal dunia lantaran gantung diri dirumah orangtuanya.
Menurut keterangan Kapolsek Sukaraja, Iptu. Catur Teguh Susanto. Sebelum korban mengakhiri hidup, korban diketahui sempat cekcok dengan sang suami berinisial Er (43) di rumah mereka.