Jika merujuk secara khusus pada acara tahun baru yang merayakan tradisi dan budaya Tionghoa, maka dapat disebut sebagai Tahun Baru China.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Ini 10 Pantangan Malam Imlek yang Wajib Diketahui
BACA JUGA:Mitos Desa Lawang Agung, Diselubungi Tabir Gaib, Sulit Ditemukan Oleh Penjajah
Namun demikian, dibeberapa negara di Asia Timur dan Asia Tenggara juga merayakan acara yang sama, dengan perayaan yang bervariasi, berbagai budaya dan negara yang berbeda.
Tahun Baru Imlek merupakan istilah yang lebih umum dan digunakan untuk mencakup semua perayaan yang menandai tahun baru menurut kalender, berdasarkan peredaran Bulan “lunar calendar”.
BACA JUGA:Kehadiran Kue Keranjang Pada Perayaan Imlek Menyimpan Cerita
BACA JUGA:Danau Tes, Dibalik Pesonanya yang Memukau Tersimpan Mitos Keberadaan Ular Kepala Tujuh
Adapun di negara-negara lain, istilah Tahun Baru Imlek lebih sering digunakan, daripada Tahun Baru China atau pun Festival Musim Semi.
Namun demikian, banyaknya pengkritik di China berpendapat bahwa liburan tersebut berakar pada kalender lunisolar China, dimana hal tersebut berdasar pada siklus Bulan dan Bumivserta pengaruh sejarah China terhadap negara-negara di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Gong Xi Fa Cai, 20 Ucapan Imlek 2024 Tahun Naga Kayu Bahasa Mandarin
BACA JUGA:4 Mitos di Kota Bengkulu, Salah Satunya Keberadaan Delman di Tengah Malam
Oleh karena itulah, pemilihan kata dapat menimbulkan kontroversi.
Pada tahun ini, lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia merayakan Tahun Baru Imlek.
Dimana migrasi manusia tahunan terbesar di dunia juga akan terjadi pada saat yang sama, hal ini dikarenakan ada jutaan orang akan melakukan perjalanan menjelang tahun baru untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.
BACA JUGA:Lika-liku Perayaan Imlek di Indonesia, Sempat Dilarang di Masa Orde Baru