Kejadian ini juga di sebabkan oleh adanya gerak semu matahari yang bergerak dari arah selatan menuju ke khatulistiwa (equator) dan saat ini matahari berkedudukan hampir menuju equator.
"Seiring dengan terbentuknya awan akan terkumpul sehingga membentuk awan-awan hujan," kata Anang.
BACA JUGA:Pj Walikota Bengkulu Minta ASN Jangan Golput
BACA JUGA:H-1 Pencoblosan, 4 Ribu THL Pemprov Bengkulu Gajian
Sementara itu, salah seorang warga Kota Bengkulu, Indah mengatakan, kondisi cuaca saat ini berdampak pada kondisi tubuh.
Salah satu yang dirasakannya adalah tenggorokan kering dan dehidrasi. Dalam beberapa hari ini ia juga terserang batuk.
"Sekarang lagi terkena batuk, mungkin karena faktor cuaca. Kalau siang hari harus banyak minum agar tidak dehidrasi," tutupnya.
Mengingat musim hujan yang sedang terjadi di Bengkulu ini, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, meminta agar masyarakat tetap waspada atas potensi benca di Provinsi Bengkulu. Terutama bencana banjir.
BACA JUGA:Peringati HPN 2024, Astra Honda Motor Beri Layanan Servis dan Oli Gratis Untuk Insan Pers
BACA JUGA:6 CJH Bengkulu Batal Berangkat, 2 Lainnya Masih Dievaluasi
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, 60 kecamatan di Bengkulu akan terendam banjir pada sekitar bulan Januari - Maret mendatang.
Hal tersebut diakibatkan, turupan lahan di Provinsi Bengkulu yang sangat kurang. Bahkan, bisa mencapai 13 persen.
"Tingkat kerusakan hutan di Bengkulu memang kita akui di Bengkulu cukup tinggi.
Bahkan secara keseluruhan dari total hutan ditahun sebelumnya hampir terjadi kerusakan 13 persen yang tutupannya rusak.
Maka dengan demikian, ketika musim hujan turun dengan intensitas tinggi, kondisi banjir itu bisa sangat besar," terang Rohidin.
BACA JUGA:6 CJH Bengkulu Batal Berangkat, 2 Lainnya Masih Dievaluasi