Ini Penyebab Melonjaknya Harga Cabai di Bengkulu

Selasa 20 Feb 2024 - 23:02 WIB
Reporter : Bella Wilianti
Editor : Ade HR

Mulai dari BI, Bulog, dan TPID Kabupaten/kota," ujarnya.

BACA JUGA:Tolak Jadi Saksi Laporan Timses Caleg, Warga Seluma Datangi Panwascam

Selain cabai dan beras, yang juga mengalami kelonjakan harga yaitu bawang merah. 

Sebab saat ini, produksi bawang merah di Bengkulu memang kurang.

Bahkan, hal tersebut tidak hanya terjadi di Bengkulu. Namun juga se Sumatera. 

"Jadi kasus di Pulau Sumatera, itu masih mendatangkan bawang merahnya  dari Jawa, terutama dari Brebes.

Itu juga yang kita antisipasi, bagaimana jalur produksinya, alur pengiriman dari jawa ke sumatera itu diantisipasi juga," tutupnya.

BACA JUGA:Usut Dugaan Penyelewengan Dana Insentif Stunting, 25 Saksi Diperiksa Jaksa

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu resmi melakukan penambahan wilayah pemantauan inflasi di Provinsi Bengkulu. 

Sebelumnya, pemantauan inflasi di Provinsi Bengkulu hanya dilakukan di wilayah Kota Bengkulu, sebagai representasi dari inflasi yang terjadi di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.

 Namun, di tahun 2024 ini, BPS menambahkan Kabupaten Mukomuko, sebagai representasi inflasi di wilayah pedesaan. 

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME menuturkan, dengan adanya penambahan wilayah pemantauan inflasi tersebut, nantinya juga akan ada 3 indikator informasi mengenai inflasi  yang akan pihaknya terima. 

BACA JUGA:Dinkes Kaur Terima 60 Vial Vaksin Anti Rabies

Meliputi, inflasi Kota Bengkulu, inflasi Mukomuko dan inflasi agregasi/inflasi Provinsi Bengkulu. 

"Jadi ada 3 komponen inflasi yang akan kita rilis mulai bulan Januari hingga Desember 2024 ini," jelas Win.

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh BPS Provinsi Bengkulu, Win menyebutkan di awal tahun atau bulan Januari 2024 ini, inflasi di Provinsi Bengkulu yakni 2,83 persen secara year on year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,24. 

Kategori :