UMKM Asal Rejang Lebong, Sari Aren dan Lestari Kopi Pasarkan Produk ke Malaysia

Selasa 20 Feb 2024 - 23:20 WIB
Reporter : Bella Wilianti
Editor : Sumarlin

Pihaknya akan mencoba untuk memenuhi syarat tersebut. 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk go ekspor juga sudah dilakukan.

Seperti tahun lalu, 30 UMKM binaan tersebut diajak untuk melakukan pameran di Malaysia dan Jakarta. 

"Dari hasil tersebut, Sari Aren sudah kontrak dengan hotel di Malaysia, yang merupakan kolaborasi BI, Kementerian Perindustrian, dan Pemprov Bengkulu," paparnya.

Untuk saat ini, pihaknya sudah membina 36 UMKM di Provinsi Bengkulu.

Meski begitu, dikatakan Adit, yang sudah siap untuk melakukan ekspor baru dua UMKM asal Rejang Lebong ini, yakni Lestari Kopi dan Sari Aren. 

BACA JUGA:Hadiri Puncak HPN Jokowi Sampaikan Ini, Salah Satunya Bicara Belanja Iklan Pemerintah

"Kebetulan kalau untuk Lestari Kopi sudah di ekspor melalui *Agri* Gator batavia kopi. Sedangkan sari aren ini akan kita dorong lebih tinggi lagi untuk proses ekspornya," tutupnya.

Sementara itu, Staf Sari Aren, Embang Novrianto menjelaskan, proses produksi dimulai dengan pemilihan gula aren dari petani, dipilih yang berwarna merah batah dan kuning, serta kering dan berpasir.

Selanjutnya, gula yang terstandarisasi tersebut masuk ke ruang bahan baku, setelahnya masu dimasukan ke mesin pengering, dengan waktu 5 - 6 jam.

Setelahnya digiling dan dijadikan pengayakan dan masuk ke bahan jadi.

"Sebelum dilakukan pengemasan, gula aren yang sudah jadi tersebut diuji mutu dengan pengecekan kadar kering. Untuk yang belum kering, kembali dilakukan pengeringan. Setelahnya dikemas," jelas Embang sembari mengajar RB dan para jurnalis berkeliling melihat proses Sari Aren.

Saat ini, dikatakan Embang omzet yang didapatkan dari penjualan Sari Aren saat ini dari angka Rp70 juta - Rp120 juta per bulan.

Cukup terjadi kenaikan yang signifikan dari penghasilan yang beru dilakukan secara tradisional yang hanya mengahasilkan Rp25 juta - Rp35 juta per bulan.

BACA JUGA:Realisasi APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2024 Telat, Ini Penyebabnya!

"Berkat dibina BI mulai tahun 2015 kita sudah ada kenaikan kapasitas produksi hingga 60 persen. Yakni, kapasitas kita 7-10 ton perbulan," tuturnya.

Kategori :