2. Hujan Orografis
Terjadi ketika udara lembab dipaksa naik karena terhalang oleh rintangan topografi seperti pegunungan.
Udara yang naik mendingin, membentuk awan, dan menyebabkan hujan di sisi berlawanan dari pegunungan.
BACA JUGA:Musim Hujan, 28 Hektare Sawah Maret Siap Ditanami, Petani Menunggu Bantuan Bibit
BACA JUGA:Musim Hujan Februari, Ini 3 Kabupaten Waspada Bencana
3. Hujan Frontal
Terjadi ketika massa udara hangat bertemu dengan massa udara dingin dan terpaksa naik.
Udara yang naik mendingin, membentuk awan, dan menyebabkan hujan yang seringkali berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
4. Hujan Musiman
Hujan yang terjadi secara berkala, terutama di daerah tropis dan subtropis, karena perubahan musim yang mempengaruhi pola angin dan kelembaban udara.
5. Hujan Buatan
Juga dikenal sebagai hujan artifisial, diciptakan oleh manusia dengan cara menyemprotkan zat kimia ke atmosfer untuk menstimulasi pembentukan awan dan menghasilkan hujan.
6. Hujan Asam
Terjadi ketika udara terkontaminasi oleh polusi dari pembakaran bahan bakar fosil dan industri, menghasilkan asam yang mengendap dalam bentuk hujan. Ini bisa merusak lingkungan dan infrastruktur.
7. Hujan Konveksi
Terjadi ketika udara hangat dan lembab di permukaan bumi naik ke atmosfer karena pemanasan dari sinar matahari.