Sementara lapangan usaha, Adit memprediksi seperti halnya harga sawit juga akan ada kenaikan harga, termasuk juga dengan sistem replanting sawit tersebut.
"Untuk perdagangan, diperkirakan di momen Pemilu seperti ini, dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga. Sehingga, alur perdagangan dari konsumsi rumah tangga bisa terangkat," ujarnya.
BACA JUGA: Catat! Pendaftaran Calon Paskibraka Kota Bengkulu Dimulai, Baca Persyaratannya
BACA JUGA:Wajib Pajak, Batas Waktu Sampaikan SPT 31 Maret, Ini Pesan Gubernur Bengkulu
Sementara mengenai pertumbuhan ekonomi di 2023, dikatakan Adit masih cukup kuat, karena memang tumbuh positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada saat Pandemi Covid-19. Namun, memang terjadi sedikit perlambatan.
Hal tersebut dikarenakan dari sektor lapangan usaha pertanian, dipengaruhi oleh kondisi cuaca.
Selain itu juga dari sisi lapangan usaha perdagangan, dan dilapangan usaha tranformasi.
"Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga sedikit melambat dikarenakan masyarakat tergolong masih antisipatif. Karena mencermati ketidak pastian ekonomi di tahun 2023 kemarin," lanjut Adit memaparkan kondisi Ekonomi Bengkulu di tahun 2023.
Selain itu, di tahun 2023 ekspor di Provinsi Bengkulu sedikit melambat karena penurunan tren batu bara karena dipengaruhi lemahnya harga batu bara juga.
"Selain ekspor, di investasi juga mengalami, kelambatan. Jadi ada beberapa hal yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Namun, masih cukup bagus," demikian Adit.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes, menuturkan
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu di tahun 2023 ini, masih belum terlalu pulih pasca Pandemi Covid-19 dan sektor-sektor lainnya.
"Ekonomi kita di tahun 2023, 4,26 persen. Meski begitu, kita optimis di tahun 2024 pertumbuhan kita sudah ditarget mudah-mudahan itu bisa tercapai," tutur Isnan, Senin 5 Februari 2024.
Dirinya yakin pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 lebih akan tumbuh, karena perputaran ekonomi tersebut sudah mulai digerakkan sejak Januari lalu.
Berbeda, seperti tahun sebelumnya yang baru dimulai pada bulan Maret.
"Untuk itu, kita optimis tumbuh lebih baik dari tahun 2023 lalu," tuturnya.