BACA JUGA:Petani Mukomuko Digugat Rp3,7 Miliar, Kanopi Galang Dana
“Jadi keuntungan lainnya produk IKM/UKM bisa dipromosikan hingga tingkat nasional,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Pemkab Bengkulu Tengah, Muznaini menjelaskan, ada beberapa jenis HKI, baik itu hak paten, hak cipta, merek, desain industri, indikasi geografis, rahasia dagang hingga desain tata letak sirkuit terpadu.
Muznaini menerangkan para pelaku IKM/UKM atau pelaku usaha lainnya, sangat perlu memiliki kesadaran untuk mendaftarkan HKI.
Ini dilakukan untuk menghindari kerugian saat kekayaan intelektualnya diakui orang lain.
“Berdasarkan data Pemkab Bengkulu Tengah, dari 39 IKM binaan Pemkab Benteng. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 IKM telah terdaftar HKI merek dan 20 IKM siap untuk didaftarkan,” sampainya.
Lanjut Muznaini, beberapa produk yang sudah terdaftar HKI tersebut terdiri dari sirup kalamansi yang diproduksi oleh 4 IKM di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Kemudian aneka crispy yang diproduksi oleh IKM Uni JN.
Jahe merah linstan yang diproduksi IKM R Ginger sap.
Aneka kerajinan bambu yang diproduksi IKM Ketemu Bambu, Kopi Bubuk diproduksi oleh 5 IKM.
“Kayu Gaharu yang diproduksi oleh IKM Tani Gaharu Mandiri, Kripik Belut yang diproduksi IKM Gansar. Kripik Nayla yang diproduksi oleh IKM Tamami, Bubuk Coffe yang diproduksi oleh IKM Susup Coffe. Sirup Kalamansi dan Kopi Bubuk Kecap Air Kelapa diproduksi oleh Putri Tanjung,” paparnya.
Asisten II Pemkab Benteng, Eka Nurmeini, SE, M.Pd mengungkapkan, saat ini Pemkab Bengkulu Tengah terus mengencarkan agar semua IKM dan produk IKM agar terdaftar HKI.
Begitu juga hasil karya dari Kabupaten Bengkulu Tengah juga sedang diproses untuk didaftarkan kekayaan intelektualnya.
Bahkan Pemkab Bengkulu Tengah saat ini terus mempromosikan produk dan hasil karya dari Kabupaten Bengkulu Tengah tersebut.
Seperti selalu menyajikan minuman kalamansi disetiap acara Pemkab Bengkulu Tengah.
Kemudian selalu menggunakan batik sungai lemau setiap menghadiri acara maupun kegiatan ke daerah lainnya.