Mereka pun segera memikirkan rencana jahat untuk membunuh unta tersebut.
BACA JUGA:Adu Mulut Satpol PP Tertibkan PKL Bandel, Spanduk Imbauan Lenyap
Diantaranya orang-orang yang berencana melakukan pembunuhan Unta Betina yang diberikan Allah tersebut, terdapat dua wanita yang menjadi provokator rencana jahat ini.
Dua wanita ini adalah Shaduq binti Mahya bin Zuhair Al-Mukhtar dan ‘Unaizah binti Ghunaim bin Mijlaz.
‘Unaizah adalah istri dari Dzu’ab, salah satu pemimpin kelompok yang menentang Nabi Saleh.
‘Unaizah dan Dzu’ab mempunyai 4 orang anak perempuan dan membuat perjanjian dengan Qudar bin Salif untuk dapat memilih salah satu dari anaknya apabila berhasil membunuh unta tersebut.
BACA JUGA:Produk Halal Unggulan Indonesia Bersiap Tampil di Pameran Expo 2024
Shaduq pun juga melakukan hal yang sama.
Qudar dan Mishra’ tergiur dengan tawaran kedua wanita tersebut dan bertekad penuh untuk membunuh unta betina dengan mengajak 7 pemuda yang lain.
Mereka mengawasi unta betina yang sedang minum dimata air, lalu secepat kilat memanah betis unta tersebut dan menikam bagian perut unta dengan menggunakan pedang.
Terbunuhlah Unta Betina Allah yang merupakan mukjizat Nabi Saleh tersebut.
BACA JUGA:Hanya Satu Partai Ambil Form Keberatan, Ini Partai dan Caleg Peraih Suara Terbanyak
Nabi Saleh sangat sedih ketika mengetahui bahwa Unta Betina Allah telah dibunuh oleh kelompok penentangnya.
Nabi Saleh pun segera mengingatkan kepada para pembunuh unta agar segera bertaubat atau azab yang pedih akan akan menimpah mereka.
Namun sayangnya mereka justru meremehkan peringatan dari Nabi Saleh AS bahkan menantang agar azab segera diturunkan.
Nabi Saleh pun berpesan kepada mereka untuk bersuka ria selama 3 hari sebelum datangnya azab dari Allah