JAKARTA, KORANRB.CO – Gibran Rakabuming Raka hampir pasti bakal menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto. Kemarin (21/10) putra sulung Presiden Joko Widodo itu mendapat tiket cawapres dari Partai Golkar.
Kepastian untuk memberikan tiket kepada Gibran diputuskan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) kemarin. Dalam forum tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menunjukkan keinginan besarnya untuk mendorong Gibran dipilih menjadi cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Airlangga membandingkan Gibran dengan Sutan Syahrir yang berusia 36 tahun saat menjadi kepala pemerintahan. Bahkan, dia dianggap sukses bersama dengan Soekarno. ”Kalau Sutan Syahrir bisa, kenapa tidak under 40 tahun,” katanya.
BACA JUGA:Gudang Siap, KPU Tunggu Logistik Pemilu
Pada Jumat (20/10) malam, pimpinan Golkar mengadakan rapat cukup lama dan hangat. Dalam rapat tersebut, semua mengusulkan Gibran mendampingi Prabowo Subianto. ”Semua konsensus mengusulkan itu,” ujarnya.
Dia menyebut, di Partai Golkar terdapat politikus asal Jawa Timur (Jatim) Soekarwo atau akrab dipanggil Pakde Karwo. Di Jawa Barat (Jabar), ada kader Golkar yang juga mantan gubernur Jabar. ”Jatim dan Jabar aman. Kita sudah siap,” katanya kepada Prabowo.
Airlangga lantas menyebut satu per satu asal daerah dari anggota Partai Golkar. Semua menjawab setuju untuk menyandingkan Prabowo dengan Gibran. ”Aceh, Papua, Jogja, Kalimantan, Jawa Timur,” ujarnya dijawab setuju oleh para peserta rapimnas.
BACA JUGA:Hari Terakhir Geser Bacaleg, Hanya untuk yang Meninggal Dunia
Dia berharap Gibran mampu memanfaatkan bonus demografi. Mayoritas pemilih berasal dari generasi milenial dan generasi Z. ”Golkar secara resmi menetapkan Prabowo Subianto sebagai capres dan mengusulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres,” tegasnya, lantas mengetuk palu.
Menanggapi Airlangga, Prabowo tidak menunjukkan penolakan terkait dengan usulan Gibran menjadi pendampingnya sebagai cawapres. ”Kami memang generasi yang suatu saat dan tidak lama lagi harus meninggalkan panggung,” jelasnya.
Dia menyatakan tidak ingin meninggalkan panggung dengan kondisi generasi penerus belum siap. ”Kapan lagi kalau tidak mau menampilkan anak muda. Pak Airlangga menyebut Sutan Syahrir menjadi kepala pemerintahan pada usia 36 tahun. Orang tua saya itu menjadi menteri keuangan saat berusia 31 tahun. Jenderal Besar Soedirman memimpin perang di usia 29 tahun,” ungkap Prabowo.
BACA JUGA:Awal November Penetapan Tsk RSUD Mukomuko, KN Bakal Lebih Rp 3 Miliar
Dia menegaskan, kepemimpinan bangsa bukan hanya persoalan usia. Melainkan, jiwa yang tulus dan ikhlas mengabdi untuk bangsa dan negara. ”Saya rasa kuncinya itu,” tegasnya.
Setelah mendapat mandat sebagai capres dari Golkar dan diusulkan didampingi Gibran, Prabowo lantas diberi jaket kuning Golkar. Setelah acara tersebut, Prabowo menyatakan bahwa semua sudah mengikuti sendiri rapimnas Golkar yang mengusulkan Gibran menjadi cawapres. Usulan tersebut akan dibahas dalam forum ketua umum (Ketum) KIM. ”Kita bicarakan, kita musyawarahkan. Nanti kita umumkan setelah dibawa ke forum Ketum KIM,” jelasnya.
Prabowo memberikan sinyal menerima Gibran menjadi cawapresnya. Dia menuturkan bahwa dinamika politik di Indonesia menuntut sikap yang dinamis, luwes, dan memiliki iktikad berbuat yang terbaik untuk bangsa. ”Ini hari terakhir, harus strategis dan sesingkat-singkatnya,” tegasnya, lantas undur diri dari rapimnas Golkar.