"Saya kira terkait dengan produk industri keuangan yang sudah ber KUB sudah bisa dijalankan," ucapnya.
Selain itu, hasil laporan tersebut, dikatakannya juga sudah menjalankan beberapa indikasi para pemodal saham, terkait dengan bagaimana memperluas akses layanan.
Untuk semakin mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan pemegang saham.
Termasuk bagaimana mengoptimalkan, keberadaan pelaku usaha yang ada di Bengkulu terutama dari Investasi pertambangan dan perkebunan.
"Ini harus dibicarakan lagi, komisaris dan jajaran direksi dengan rencana bisnis bank Bengkulu 2024," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, berharap setelah RUPST, Bank Bengkulu dapat langsung fokus untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat sinergi dengan Bank BJB. Sehingga, kinerja yang berjalan positif dapat terus ditingkatkan.
"Bank BJB memastikan akan mendukung penuh pengembangan bisnis Bank Bengkulu setelah resmi bergabung dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) Bank BJB," ucap Yuddy.
Yuddy menyampaikan, dengan terpilihnya direksi baru yang definitif, diharapkan menjadi langkah awal yang monumental dalam mewujudkan mimpi besar sinergi BPD untuk memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia serta peningkatan eksistensi BPD sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
“Dengan sokongan bank bjb, BPD yang bergabung dengan KUB Bank BJB tentu akan terdampak positif dalam mengakselerasi kualitas layanannya serta dapat lebih efisien mengenai pengeluaran capital expense melalui penggunaan bersama atas berbagai pengembangan infrastruktur yang telah Bank BJB lakukan,” tegas Yuddy.
Ia menuturkan, Bank BJB akan terus mendukung Bank Bengkulu untuk memperkuat bisnis dan ekosistem bersama-sama melalui transformasi dan akselerasi digitalisasi sehingga menjadi lebih kuat dan efisien.
Sinergi dan kolaborasi Bank BJB dan Bank Bengkulu dalam rangka pengembangan usaha bersama.
"Meliputi penggunaan infrastruktur bersama khususnya teknologi informasi, pengembangan sumber daya manusia, likuiditas, pembiayaan bahkan permodalan," katanya.
Bank bjb bersinergi dengan Bank Bengkulu untuk mengembangkan usaha kedua belah pihak sebagai bentuk implementasi Peraturan OJK Nomor 12/2020 demi memudahkan dalam pengembangan bisnis dengan saling berbagi infrastruktur.
Sehingga memberikan manfaat positif dan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bank BJB juga mengajak beberapa BPD lainnya untuk bersinergi bersama melalui KUB.
"Yang pasti, sinergi serta kolaborasi yang telah terjalin antara Bank BJB dan Bank Bengkulu akan menjadi Pilot Project percontohan dari seluruh Bank Pembangunan Daerah untuk melakukan penguatan permodalan sesuai dengan POJK Nomor 12 tahun 2020," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Bengkulu, Beni Harjono, menuturkan pihaknya bersyukur dengan KUB yang sudah berjalan 3 tahun.