“Tak jarang kami juga menyesuaikan tingkat kesulitan tugas dengan kemampuan anak agar si anak merasa tertantang namun tidak terlalu tertekan,” bebernya.
Disisi lain, dirinya juga kerap melibatkan anak dalam proses pembelajaran dengan cara membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik, seperti melalui permainan atau eksperimen.
Juga memberikan pujian dan penghargaan ketika anak berhasil menyelesaikan tugas dengan baik atau menunjukkan kemajuan dalam belajar.
“Membangun kepercayaan diri anak memang bertahap.
BACA JUGA:Marhaban Ya Ramadan, Senin Gubernur Bengkulu Mulai Puasa, 3 Kepala Daerah Tunggu Pemerintah
Hal ini terus dilakukan guna mendorong anak untuk percaya pada kemampuan sendiri dan berikan tantangan yang sesuai dengan potensi mereka untuk membangun rasa percaya diri,” tambah Diah.
Kemudian yang terpenting, menurut Diah, dirinya juga memastikan si anak memiliki waktu istirahat yang cukup di antara sesi belajar untuk menghindari kelelahan dan membantu anak tetap segar saat mengerjakan tugas.
“Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang tepat, diharapkan si anak akan kembali termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan baik,” tambah Diah.
Meski demikian, sebelum mendorong anak untuk belajar di rumah, perlu juga diperhatikan kondisi rumah atau ruangan tempat anak belajar.
BACA JUGA:Pembangunan Masih Kurang, Gusnan Beri Sinyal Maju Pilkada 2024
Karena saat anak sedang belajar, harus berada dalam lingkungan yang tenang dan nyaman agar dapat fokus memahami materi pembelajaran dengan baik.
Gangguan di sekitar dapat menyulitkan konsentrasi dan bahkan membuat anak malas untuk belajar.
“Penting untuk mencari suasana yang membuat anak merasa nyaman dan tenang saat belajar.
Sebisa mungkin hindari tempat-tempat yang bising dan ramai seperti di depan televisi, atau di tempat adiknya yang sedang bermain.
BACA JUGA:3 Partai Protes Penghitungan Ulang Suara di Bengkulu Tengah
Saat anak berada dalam suasana yang tenang dan nyaman, anak akan lebih mudah berkonsentrasi dan fokus pada pembelajaran.