BINTUHAN, KORANRB.ID - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengganas di Kabupaten Kaur. Bagaimana tidak dalam tempo 2 bulan dari Januari hingga Februari tercatat sudah ada 53 warga yang terjangkit DBD.
Data ini merupakan rekapan langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur sesui laporan beberapa puskemas.
"DBD kembali mengganas, ada 53 kasus yang terjadi sejak bulan Januari hingga Februari," kata Sub Koordinator Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau P2P Beni Siska Sari, S.Km Sabtu, 9 Maret 2024.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Masih Bertahan Tinggi
BACA JUGA:PLN Targetkan Penjualan Tenaga Listrik 10,4 TWh pada Kuartal I Tahun Ini
Dia mengungkapkan, untuk rincian pada bulan Januari tercatat 25 kasus DBD. Di bulan Februari ada 28 kasus. Kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Tanjung Kemuning dan juga Kecamatan Kelam Tengah, selama 2 bulan ada 35 warga terkena DBD.
"Dua kecamatan ini, sekarang paling banyak tercatat banyak yang mengidap DBD," ujarnya.
Disampaikannya, jumlah kasus ini cukup tinggi padahal upaya pencegahan oleh pihak Dinkes melalui rekan-rekan di lapang terus dilakukan. Mulai dari sosialisasi, fogging hingga kebersihan bersama tempat sarang nyamuk oleh pihak desa melalui instruksi dari Dinkes.
"Untuk upaya pencegahan terus kita lakukan, selain itu Puskesmas sekarang terus kita minta standby petugas. Antisipasi kalau ada kasus tambahan agar segera ditangani," sampainya.
Faktor cuaca yang saat ini sering hujan juga merupakan faktor utama penyebab DBD terus mengganas.
Sebagaimana diketahui, selain imun seseorang yang akan menurun karena faktor cuaca yang sering hujan. Dimana nyamuk DBD jauh lebih banyak yang berasal dari banyak genangan air hujan tempat bertelur nyamuk.
"Pantauan sementara, kemungkinan penyebab utama adalah cuaca yang sering hujan penyebab kasus DBD yang meningkat," terangnya.
Beni menyebutkan, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini ditandai dengan demam dan disertai perdarahan. Dan bila tidak segera ditolong, dapat mengancam nyawa pengidapnya.
BACA JUGA:Menteri BUMN Copot Dirut Taspen, Dugaan Korupsi Investasi Fiktif, KPK Geledah 7 Lokasi
Untuk itu, masyarakat dimusim hujan seperti saat ini agar lebih waspada lagi. Terutama, untuk melihat genangan air yang biasanya dijadikan nyamuk untuk bertelur.