KORANRB.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mengadakan rapat koordinasi pompanisasi bersama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Provinsi Bengkulu, dan Korem 041/Gamas Provinsi Bengkulu.
Acara digelar di kantor BSIP Jalan Irian Kelurahan Semarang, Kota Bengkulu, pada Kamis 14 Maret 2024.
Rapat ini merupakan tindak lanjut Memorandum Of Understanding (MoU) yang telah diteken di Kementerian Pertanian (Kementan).
Sekaligus mendukung program Perluasan Area Tanam (PAT), khususnya tanaman padi di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Dempo Maju Pilgub Bengkulu Jalur Independen, Begini Respon PAN
BACA JUGA:Sepanjang 2024 Terjadi 150 Gempa Bumi di Provinsi Bengkulu, BMKG: Potensi Tsunami Tetap Ada
Kadis TPHP Provinsi Bengkulu M.Rizon, S.Hut.M.Si mengatakan target yang ingin dicapai adalah peningkatan produksi pangan di Provinsi Bengkulu khususnya komoditas padi.
“Kita targetkan produksi pangan yang memadahi di provinsi bengkulu, target produksi pangan komoditas padi sebanyak 380 ribu ton. Sementara untuk target RPJMD Provinsi Bengkulu di angka 290 ribu ton” ucapnya
Sementara itu daerah yang menjadi pelakanaan progaram PAT adalah Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kaur, lalu Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:Disnakertrans Provinsi Bengkulu Buka Program Magang ke Jepang, Baca Syarat dan Ketentuannya
BACA JUGA:Rebut THR Bupati Kepahiang, Jangan Salah Formulir, Berikut Caranya
Kemudian, bentuk sinergi dan kordinasi antar lembaga yaitu BSIP sebagai penanggung jawab PAT lahan kering, BSIP adalah penanggung jawab PAT lahan kering seluas 5 ribu hectare. Koordinasinya sesuai kespakatan MOU yang sudah kita tandatangani di Kementan.
“Target kegiatan PAT secara tumpang sari di perkebunan sawit ada di angka 10 ribu hektare lebih. Untuk target PAT di lahan kering yang menggunakan sistem pompanisasi di angka 5 ribu hektare lebih. Sementara total target PAT keseluruhan ada diangka 13 ribu hektare," tutupnya. (andre/prw)