Begitu pula dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD, yang juga lebih fleksibel yakni hanya 25 persen.
"Jadi syarat ini lebih mudah lah ya lebih tahu yang lalu. Ini kita harapkan tahap satu pengennya semua desa sebelum lebaran ini di sudah mencairkan yang tahap I," ucapnya.
Menurut Bayu, fiskal ini sebenarnya cukup membantu merespon atau menekan agar inflasi tidak terus meningkat.
Diharapkan pemegang komitmen bisa bertanggung jawab untuk segera lakukan pencairan dana desa tahap I.
BACA JUGA:7 Anak Jalanan Ditertibkan Satpol PP, Usai Tes HIV, Dipulangkan Dinsos ke Orangtua
Selain itu, fiskal ini akan mempunyai fungsi lebih efektif jika pencairannya tidak di akhir-akhir.
Bahkan justru di momen Ramadan dan Idul Fitri untuk segera dilakukan pencairan.
"Tahap I ini batas akhirnya sampai 15 Juni, sebenarnya masih cukup lama.
Hanya saja, kita ketahui di momen seperti hari raya ini kebutuhan bahan pokok meningkat," ucapnya.
BACA JUGA:Kinerja Meningkat, BRI Finance Raih Laba Bersih Capai Rp 101 Miliar
Sebelumnya, Menteri Desa PDTT, H. Abdul Halim Iskandar memberikan apresiasi program beasiswa kepala desa dan perangkat desa untuk kuliah.
Program ini bekerja sama Universitas Terbuka (UT).
Program ini merupakan program pertama, yang dikerjasamakan di luar Provinsi Jawa.
"Kita apresiasi beasiswa kepada Perangkat Desa untuk RPL Desa dan kerjasama antara Pemprov Provinsi Bengkulu dan Universitas Terbuka (UT)," ucap Abdul.
BACA JUGA:BSI Beri Santunan 3.333 Anak Yatim, Total Santunan Rp 3 Miliar
Ia berharap, melalui beasiswa tersebut Kades, perangkat desa, anggota badan permusyawaratan desa, pengelola BUMDesa, tenaga pendamping profesional, serta pegiat pemberdayaan masyarakat desa, dengan pendidikan terakhir lulusan SMA/sederajat, bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi hingga sarjana.