MUKOMUKO, KORANRB.ID – Kesulitan mendapatkan pasokan air ke lahan persawahan kembali dirasakan oleh petani di Kecamatan Selagan Raya.
Pada musim tanam (MT) awal tahun 2024, petani harus mengeluarkan modal lebih. Saat ini usia padi yang telah ditanam di petak sawah sudah 18 hari.
Sebagaimana disampaikan Yusmardi, warga Desa Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya. Banyaknya lahan persawahan di Kecamatan Selagan Raya kesulitan mendapatkan pasokan air, sudah berlangsung lama bukan cerita baru lagi.
BACA JUGA:Penerimaan CASN di Mukomuko Berpeluang Lebih Besar, Segini Jumlahnya
BACA JUGA:Selama 2 Tahun Masih Ada Temuan BPK, TGR Belum Ada yang Tuntas 100 Persen
Ini lantaran tidak ada perbaikan dan pengerukan sedimentasi pada saluran irigasi.
“Kalau kesulitan akan pasokan air ini sudah sering kami rasakan. Di Desa Sungai Ipuh ini kurang lebih ada 15 hektare sawah yang baru turun tanam, tapi kekurangan air sehingga harus menggunakan mesin pompa,” jelas mantan anggota DPRD Mukomuko 2 periode ini.
Yusmardi menambahkan, khusus di Desa Sungai Ipuh ada 15 hektare lahan yang kesulitan air. Sehingga setiap hari minimal petani harus mengeluarkan Rp70 ribu untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) mengoperasikan mesin pompa air.
Tentu ini menjadi biaya tambahan dalam produksi, yang sangat besar jika selama satu bulan harus dikeluarkan petani.
Biaya tersebut harus ditanggung kurang lebih 45 kepala keluarga (KK) petani di Desa Sungai Ipuh yang tergabung dalam kelompok tani Teluk Rumbio. Bila tak menggunakan pompa air, maka sawah mereka kekeringan, berakibat gagal panen.
BACA JUGA:Perbaikan Jalan Longsor di Kawasan Liku Sembilan Sudah Mencapai 90 Persen
BACA JUGA:Cek Jembatan, Kontraktor Asal Bandung Tewas Tenggelam di Batik Nau, Ini Penyebabnya
“Kami sudah sampaikan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atas keluhan ini. Dengan harapan ada perawatan terhadap irigasi, sehingga air bisa mengalir lancar. Tidak seperti saat ini selain berisikan tanah, pasir dan juga sampah rumah tangga, selain itu juga ada beberapa bagian irigasi tersier belum rampung dibangun,” sampainya.
Berkiatan dengan keluhan petani Kecamatan Selagan Raya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Apriansyah ST, MT tak membantah.
Keluhan petani akan pasokan air ke sawah yang tidak lancar di Kecamatan Selagan Raya sudah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko.