"Secara persentase, tingkat kemiskinan di Bengkulu Selatan menunjukkan penurunan. Hanya di tahun 2021 terjadi sedikit kenaikan yang disebabkan pandemi Covid-19,’’ kata Fikri.
Adapun jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2023 sebesar 31,89 ribu jiwa dengan persentase penduduk miskin mencapai 17,51 persen.
Lalu dilanjutkan Fikri, permasalahan pembangunan daerah sektor pendidikan.
Masih belum optimalnya kualitas dan akses layanan pendidikan. Seperti sarana dan prasarana pendidikan yang kondisinya belum memadai untuk kegiatan belajar mengajar.
Masih ada sekolah yang belum terakreditasi. Masih ada anak yang putus sekolah dan masih terdapat tenaga pendidik yang belum tersertifikasi.
BACA JUGA:Pejabat Eselon III dan IV Kembali Dirotasi, Dalam 2 Bulan Bupati Gusnan 3 Kali Lakukan Mutasi
BACA JUGA:Akhir Masa Jabatan, Gusnan Mulyadi Akan Bangun Rumah Sakit Tipe D
Berikutnya, kata Fikri pembangunan daerah di sektor kesehatan.
Belum optimalnya kualitas dan akses layanan Kesehatan dan belum optimalnya promosi Kesehatan melalui gerakan masyarakat sehat (Germas) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara massif dan terintegrasi.
Juga belum optimalnya jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Bengkulu Selatan.
‘’Ini semua masih perlu peningkatan komitmen dan kompetensi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,’’ jelas Fikri.
"Pendidikan dan kesehatan ini masih menjadi PR bagi pemerintah kita, ini yang sedang kita tingkatkan," sambung Fikri.
Terkahir sebut mantan Kabag Pembangunan ini, permasalahan pembangunan daerah sektor pekerjaan umum.
Tingkat kemantapan infrastruktur dinilai masih belum memadai karena kondisi infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas dan penguatan ekonomi mengalami penurunan kualitas setiap tahunnya.
BACA JUGA:Targetkan Bisa Aliri Seluruh Kecamatan, PDAM Tirta Manna Butuh Dana Rp 40 Miliar
Tahun 2021 jalan rusak berat di Kabupaten Bengkulu Selatan 63,66 persen, tahun 2022 ada 544,96 persen dan tahun 2023 ada diangka 507,76 persen.