KORANRB.ID – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu bersama Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM), rampung melaksanakan intensifikasi pengawasan jajanan takjil Ramadan.
Pengawasan ini dilakukan terhadap pedagang takjil di beberapa wilayah di Mukomuko.
“Kami melakukan pengawasan makanan bersama BPOM Bengkulu dari 20 - 21 Maret 2024. Untuk memastikan dagangan yang jual pedagang ke konsumen aman di konsumsi,” kata Kepala Dispeindagkop UKM Mukomuko, Nurdiana SE, M.AP.
Nurdianan menambahkan, selama pengawasan dan pemeriksaan, BPOM Bengkulu menggunakan fasilitas mobil laboratorium keliling.
Itu sebagai upaya untuk cepat mengetahui hasil dari makan dan minuman yang diuji aman dikonsumsi dan bebas dari bahan berbahaya.
BACA JUGA:DTPHP Provinsi Bengkulu Sebut Harga Kopi Bengkulu Mengalami Kenaikan, Segini Harganya Sekarang
Ada puluhan sampel yang disampling, dengan dilakukan uji boraks, formalin serta pewarna merah rodamin B dan kuning methanil yellow.
Dari hasil pengujian yang dilakukan, tidak menemukan pangan berbuka puasa atau takjil yang mengandung bahan berbahaya.
Artinya seluruh hasil pengujian sampel jajanan takjil semuanya memenuhi syarat konsumsi.
"Selain melakukan pemeriksaan, dan tidak menemukan kandungan berbahaya, BPOM juga memberikan sosialisasi terhadap warga dan pedagang takjil agar dapat mengenali bahan berbahaya pada pangan," katanya.
Pengawasan itu dilakukan di Kecamatan Kota Mukomuko, Penarik dan Kecamatan Ipuh.
Tiga kecamatan ini ramai pedagang Takjil.
BACA JUGA:Rekomendasi KASN Diterima, Akhir Maret Lelang Jabatan Dibuka Pemprov Bengkulu, Ini Kata Sekda
Selama pemeriksaan dua hari yang dimulai dari Kecamatan Kota Mukomuko ini, pedagang cukup kooperatif menceritakan apa saja bahan pembuat makanan dan minuman yang dijual sebelum dilakukan uji lab.
“Uji sampel telah kita laksanakan, kurang lebih ada 5 sampel makanan dan minuman per kecamatan yang kami uji. Selain tidak ada temuan kandungan berbahaya, pedagang cukup kooperatif saat dilakukan uji sampel,” terang Nurdiana.