BINTUHAN,KORANRB.ID - Kejadian naas dialami Yopran (26) dan Febi (24), 2 nelayan yang hampir hilang di perairan laut Kabupaten Kaur pada Kamis 21 Maret lalu, sempat membuat heboh.
Atas kejadian dialami 2 nelayan Desa Pasar Lama Bintuhan itu, Dinas Perikanan Kabupaten Kaur mengingatkan untuk lebih waspada.
Nelayan ketika melaut harus benar-benar memperhatikan segala aspek. Baik itu kesehatan mesin kapal, dan kondisi cuaca.
BACA JUGA:Honorer Jangan “Menangis”, Tetap Semangat Tanpa THR, Sekda Kaur: Ada Parsel
BACA JUGA:50 Hektare Lahan Pertanian Alih Fungsi Terbanyak Tanam Sawit, Tentu Ada Sebab
Apalagi diketahui seluruh nelayan di Kabupaten Kaur semuannya adalah nelayan tradisional yang hanya menggunakan sampan kecil yang menggunakan mesin kapasitas kecil. Ini sangat rentan terjadi kerusakan di tengah laut.
Seperti kejadian yang baru saja menimpa 2 nelayan Pasar Lama yang sempat hilang selama 2 hari satu malam. Nelayan itu terombang-ambing di tengah laut lantaran mesin kapal yang mereka gunakan rusak.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kaur Misralman, SP, melalui Kabid Tangkap, Riplan Suhaidi, M.Si mengatakan, dengan kejadian ini para nelayan diminta untuk benar-benar waspada.
Menyiapkan segala sesuatu sebelum berangkat ke tengah laut terutama untuk memeriksa kesehatan mesin sampan yang digunakan.
"Mesin kapal adalah nyawa bagi para nelayan ketika di tengah laut, untuk itu harus benar-benar di perhatikan," ungkap Riplan.
Bukan cuma satu kali ini, kejadian serupa sudah beberapa kali menimpa nelayan di Kabupaten Kaur.
BACA JUGA:3 Plt Menjabat Kadis, Mutasi 75 Pejabat Kaur Tuntas
Di tahun 2023 yang lalu dua nelayan Kaur juga hampir kehilangan nyawanya akibat mesin sampan yang mereka gunakan meledak ketika sedang berada di tengah laut.
Bahkan salah satunya sempat terombang-ambing di tengah laut sampai dengan 12 jam lebih di tengah laut beruntung nelayan tersebut masih selamat karena menggunakan pelampung.
"Ini bukan kejadian yang pertama, bahkan dulu ada dua orang nelayan di Desa Linau yang sampai sekarang tak pulang hilang di tengah laut," jelas Riplan.