Dengan memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit baru sebagai lahan padi gogo, maka akan menunjang peningkatan stok beras lokal.
BACA JUGA:Jaksa Kasasi Vonis 11 Tahun Terdakwa As*sil* Anak Kandung
BACA JUGA:Cek Penyaluran Bansos, Bupati Mian Siapkan Pasar Murah Bahan Pokok di Kantor Pos
Sehingga kondisi pangan nasional akan terus meningkat dan mencegah terjadinya krisis pangan.
“Maka lahan-lahan yang masuk dalam program tersebut kita ajukan untuk mengikuti program padi gogo dari Kementerian Pertanian,” terangnya.
Hal ini juga terkait dengan bantuan bibit bagi pemilik lahan tersebut sehingga bisa menanam padi gogo di lahannya masing-masing.
Ia juga mendukung program tumpang sari dengan padi gogo tersebut.
Selain menambah penghasilan masyarakat, beras adalah makanan pokok yang setidaknya hasilnya bisa dikonsumsi sendiri oleh masyarakat pemilik lahan.
“Sehingga sangat menguntungkan masyarakat atau pemilik lahan, maka kita sangat mendukung program tersebut,” terangnya.
Kawasan terbanyak yang diajukan Dinas Perkebunan adalah dari Kecamatan Ulok Kupai dengan luasan 91,2 hektare.
“Lahan tersebut adalah lahan yang diajukan untuk mengikuti program replanting kelapa sawit selagi masa tanam baru nantinya akan dimanfaatkan untuk tumpang sari dengan padi gogo,” jelasnya.
Ia juga menilai dengan kondisi cuaca saat ini, tanaman padi gogo bisa cepat tumbuh di Bengkulu Utara.
Ini lantaran kawasan padi ladang tidak membutuhkan air yang banyak.
“Hanya membutuhkan beberapa perawatan dan pemupukan sehingga padi gogo bisa berkembang,” terangnya.
Selain itu, secara kualitas padi gogo juga cukup baik. Sehingga jika dijual masyarakat atau pemilik lahan bisa mendapatkan penghasilan.
“Maka secara ekonomi juga cukup menjanjikan, selain juga bisa dikonsumsi sendiri oleh pemilik lahan,” terangnya.