Dari 4 link yang diusulkan sebelumnya, hanya 2 link saja terealisasi pada 2023 dan akan dilanjutkan pengerjaannya di TA 2024 ini.
Yakni, jalan pusat Pemerintahan - Barat Wetan, dengan panjang 5,1 kilometer dan lebar 7 meter dengan kebutuhan anggaran awal Rp23 miliar.
Serta, link jalan pusat pemerintahan - Tebat Monok, dengan panjang 6 kilometer, lebar 7 meter dengan kebutuhan anggaran sementara Rp30 miliar.
Sejatinya, selain dua link jalan di atas, Pemkab Kepahiang juga mengusulkan dua link lainnya masuk dalam program IJD.
BACA JUGA:Safari Ramadan Pemkab Kaur Usai, Ini Pesan Bupati!
Yakni, paket jalan Cinto Mandi - Langgar Jaya, dengan panjang 11 kilometer dan lebar 3,5 meter dengan kebutuhan anggaran awal Rp 23 miliar.
Serta, link jalan Ranah Kurung - Batu Bandung, dengan panjang 11,1 kilometer dan lebar 3,5 meter dengan kebutuhan anggaran awal Rp25 miliar.
Namun, 2 link terakhir yang diusulkan hingga sejauh ini belum juga ada kabar kejelasannya.
Kabupaten Kepahiang saat ini sangat bergantung kepada dana pusat, untuk melangsungkan pengerjaan fisik termasuk infrastruktur jalan.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Hari Ini THR Cair, ASN, Anggota Dewan hingga Bupati dan Wakil Bupati Kebagian
Dengan kondisi APBD 2024, sangat tak memungkinkan melaksanakannya.
Hal ini tercermin dalam APBD 2024 Kabupaten Kepahiang yang sudah berjalan saat ini.
Pendapatan daerah Kabupaten Kepahiang diplot mencapai Rp672.326.473.668, Dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp40.105.973.107, serta dana transfer pusat Rp632.220.500.561.
PAD berasal dari 4 komponen penerimaan terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp6.902.000.000.
BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu: Alsintan Dorong Kesejahteraan Petani
Lalu, retribusi daerah sebesar Rp727.165.750, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan senilai Rp3.057.034.929 dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp24.266.838.755.