"Saya berpesan agar para cabor ini dapat anamkan semangat juang. buktikan bahwa kita merupakan atlet yang berprestasi dibandingkan dengan daerah lain," ujarnya.
BACA JUGA: Ramp Check 6 PO Bus di Kota Bengkulu, Ini Hasilnya
BACA JUGA:4 Dialek Ini Akan Direvitalisasi, Salah Satunya Lembak
Ia juga meminta agar atlet dan pelatih yang lolos dan bertanding, agar untuk tidak dikurangi hak-haknya. Terkhusus karena sudah mengharumkan nama baik Provinsi Bengkulu.
Pemda, dikatakan Khairil akan memberikan keleluasaan kepada Pengurus Provinsi Cabor dalam melakuman persiapan PON.
"Apabila terdapat atlet yang tidak sesuai harapan atau inkonsisten, tidak perlu diberangkatkan. Kita ingin Bengkulu ini meraih pencapaian seperti pada perhelatan PORWIL 2019 lalu dan kalau bisa melampaui itu, makanya saya tekankan kepada pengurus Cabor agar mempersiapkan para atlet kita dengan sebaik mungkin," tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bengkulu, Ika Joni Ikhwan, SE, MM, menyampaikan puluhan atlet yang akan berlaga dalam PON XXI Aceh-Sumut tersebut, sudah melalui seleksi yang ketat, baik melalui Pra-PON maupun Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL).
Dengan begitu, ia menargetkan agar para atlrt dapat membawa mrdali sebanyak mungkin.
"Kalau bisa, mendalinya meningkat dari PON sebelumnya. Kita berharap kepada kontingen, terutama bagi pelatih dan official dan pengurus-pengurus cabor, bagaimana teknisnya kita berharap akan mendapatkan peningkatan prestasi," tegas Ika.
Peningktan tersebut dilakukan baik berupa trik-trik khusus yang akan diberikan, baik dari pelatih maupun pengurus. Bahkan, ia tidak menargetkan satu cabor, sebagai unggulan. Melainkan mengunggulkan semuanya.
"Cabor unggulan kita harapkan itu semuanya. Kita tidak membedakan cabor, semuanya harus diberi semangat untuk memberi mendali," tuturnya.
Dengan begitu, dijelaskan Ika kepada atlet official pendamping maupun pengurus, harue mengingat kembai, bagaimana di PON nanti Provinsi Bengkulu dapat memperoleh medali.
Jangan hanya dijadikan ajang hanya menambah jam terbang jalan-jalan atau lainnya. Karena itu menjadi sebuh prestasi bagi anak-anak kita, atlet yang sudha lolos PON.
"Mereka tidak semata-mata langsung ikut melainkan melalui kualifikasi. Atletnya, kita tidak seperti kontingan provinsi lain. Semua atlet lokal putra-putri terbaik daerha kita yang kita ikutkan. karena dengan menyewa atau membeli atlet itu, itu butuh biaya juga," tutup Ika.