Jepang Tertarik Budidayakan Ikan Sidat Bengkulu Selatan, Ini Alasannya

Jumat 29 Mar 2024 - 22:38 WIB
Reporter : Rio Agustian
Editor : Patris Muwardi

KOTA MANNA, KORANRB.ID – Upaya Pemkab Bengkulu Selatan mendatangkan investor luar negeri mulai menunjukkan tanda-tanda positif. 

Sebagaimana baru-baru, investor asal Jepang berkunjung ke Kabupaten Bengkulu Selatan dan bertemu langsung dengan Bupati Gusnan Mulyadi. Kehadirannya menyatakan ketertarikan akan potensi ikan sidat yang dimiliki Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:7 Tips Pinjaman Online Biar Disetujui, Simak Penjelasannya

Investor Jepang itu dari PT. Singgasana Unagi Indonesia yang diwakili Toshihiro Nakamura dalam pertemuan dengan Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi cukup serius membahas rencana penanaman modal untuk usaha budidaya ikan sidat di Bengkulu Selatan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Balai Sekundang Rumah Dinas Bupati Bengkulu Selatan, Bupati Gusnan kepada Toshihiro Nakamura menyampaikan potensi besar yang dimiliki oleh Bengkulu Selatan di sektor perikanan, khususnya ikan sidat.

Bupati mengatakan bahwa Bengkulu Selatan dianugerahi kondisi alam yang mendukung perkembangan ikan sidat atau dalam bahasa lokal Bengkulu Selatan disebut ikan pelus atau ghilau.

BACA JUGA:Jelang Lebaran, Ini Sejumlah Penghasilan yang Diterima ASN Mukomuko, Honorer Gigit Jari

Bupati juga memastikan bahwa Bengkulu Selatan akan memberikan dukungan infrastruktur yang baik, serta regulasi yang memudahkan investor dalam berinvestasi di sektor perikanan.

"Pertemuan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang investasi di sektor perikanan. Memperkuat kerja sama antara Bengkulu Selatan dan investor asing," kata Gusnan.

Saat ini Jepang satu-satunya yang menunjukkan keseriusannya melakukan kerja sama bidang perikanan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan. Oleh sebab itu Bengkulu Selatan segera menghadapi permintaan kebutuhan ikan sidat yang tidak sedikit dari negara Sakura tersebut.

Kepada masyarakat, Gusnan menyakini ikan sidat akan membantu peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Sebab ikan sidat ini sangat mudah berkembang di Bengkulu Selatan.

"Maunya kerja sama ini antar negara, tapi pelakunya masyarakat kita paling bawah," ujar Gusnan.

Untuk itu ia kembali berharap langkah ini mendapat dukungan dari masyarakat dan para pelaku usaha bidang perikanan di Bengkulu Selatan. 

Peluang ini menurut Gusnan sangat terbuka dan tidak menutup kemungkinan Bengkulu Selatan juga dilirik negara lain, bukan hanya soal ikan sidat saja.

"Kita menarik investor asing, banyak peluang investasi di Bengkulu Selatan," tambah Gusnan.

Kategori :