Kapolres Seluma, AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK, MH melalui Kabag Ops. AKP. Yudha Setiawan mengatakan untuk menghadapi demo dari massa Desa Dusun Baru. Polisi telah menyiagakan 130 personel yang akan bersiaga di komplek Pemkab Seluma.
BACA JUGA:Hearing DPRD Terkait Kades Dusun Baru, Ini Tanggapan Bupati Seluma
Ini termasuk dengan sejumlah personel dari Polsek Talo yang turut mengiringi warga dari Kecamatan Ilir Talo menuju komplek Pemkab Seluma.
"Ada 130 personel yang standby di sekitaran Kantor Bupati Seluma,"singkat Kabag Ops.
Saat dikonfirmasi, koordinator lapangan (Korlap) demo ini, Yoyon Putra mengatakan bahwa aksi ini dilatarbelakangi kekecewaan masyarakat atas ingkar janjinya Pemkab Seluma dalam menangani kasus ini.
Yoyon mewakili warga yang demo juga mengaku menyesali adanya intervensi dari DPRD Seluma terhadap permasalahan ini dan menganggap DPRD Seluma berat sepihak.
BACA JUGA:Kades Dusun Baru Pasti Gugat PTUN Bupati Seluma Karena Masalah Ini
Karena DPRD Seluma melakukan hearing / rapat dengar pendapatan (RDP) hanya mengundang pihak Ibran, tanpa mengundang pihak lainnya, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma dan Warga Desa Dusun Baru yang merasa di rugikan atas ulah Kades.
"Kami tetap menuntut hal yang sama, yakni Bupati harus segera mengeluarkan SK pemberhentian Kades Ibran, jangan ditunda tunda lagi karena sudah meresahkan warga,"ungkap Yoyon.
Jika permintaan ini tidak kunjung ditepati, Yoyon mengaku bahwa warga akan menunggu hingga keputusan muncul, bila perlu akan menginap di Kantor Bupati Seluma.
"Kami akan menunggu sampai SK keluar, bila perlu menginap,"pungkas Yoyon.
Seperti yang diberitakan RB sebelumnya, Ratusan warga Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma melakukan demo di Kantor Bupati Seluma seperti pada Maret lalu.
BACA JUGA:Kerap Buat Gaduh, Kades Dusun Baru Seluma Terancam SP 3, Ini Ulahnya
Hal ini karena warga menganggap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma mengingkari janjinya terkait akan memberhentikan Kepala Desa (Kades) Dusun Baru yang sudah meresahkan warga setempat.
Bahkan tidak hanya Kantor Bupati, warga akan menargetkan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma, karena DPRD Seluma dianggap sudah ikut campur dalam kasus ini.
Yoyon Putra mengatakan bahwa aksi ini merupakan puncak amarah warga lantaran terus dipermainkan oleh Pemkab Seluma.