BENGKULU, KORANRB.ID- Gerhana Matahari total adalah fenomena alam yang terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi, sehingga sebagian atau seluruh cahaya Matahari terhalang oleh Bulan.
Fenomena ini hanya dapat terjadi ketika Bulan berada dalam fase purnama dan posisinya tepat di antara Matahari dan Bumi.
Selama gerhana Matahari total, Matahari akan tampak seperti terbenam atau tertutup sepenuhnya oleh Bulan.
BACA JUGA: Catat! Gerhana Matahari Total Terjadi 8 April 2024, Bisa Terlihat di Indonesia? Begini Penjelasannya
Durasi gerhana Matahari total bervariasi, tetapi biasanya berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.
Fenomena ini dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi sangat disarankan untuk menggunakan perlindungan mata yang sesuai untuk mencegah kerusakan mata akibat paparan cahaya Matahari yang terlalu terang.
BACA JUGA:Gerhana Matahari 8 April 2024, Akan Pecahkan Misteri Matahari
Dalam sejarah, ada beberapa gerhana Matahari total yang terkenal, tetapi yang paling lama adalah yang terjadi pada 20 Juni 1955.
Gerhana ini berlangsung selama 7 menit 8 detik, menjadikannya yang terlama dalam sejarah.
Meskipun ada awan mendung yang menutupi sebagian besar jalur gerhananya, namun peristiwa ini tetap diakui sebagai gerhana Matahari total terlama di dunia menurut Guinness World Records.
BACA JUGA:Fenomena Alam: Gerhana Matahari Total Jelang Lebaran, Begini Dampaknya
Dikutip dari berbagai sumber, perkiraan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengenai gerhana yang durasinya lebih lama daripada yang terjadi di Sri Lanka sebelum tahun 1955.
Meskipun ada gerhana-gerhana tersebut, mereka belum diukur dengan alat modern, sehingga tidak masuk ke dalam Guinness World Records.
BACA JUGA:5 Tempat Pengasingan Soekarno, Salahsatunya di Bengkulu, Ini Sejarahnya
Durasi gerhana ini bisa bervariasi, tergantung pada kecepatan pergerakan Bulan dan Matahari.