Pertumbuhan kredit BTN 2023 lalu juga diiringi dengan pertumbuhan dana, yang tumbuh 8 persen year on year (yoy).
Pertumbuhan dana BTN juga berada di atas rata-rata industri perbankkan nasional yang berada di angka 3 persen.
Hal ini menunjukkan pertumbuhan bisnis, baik kredit dan dana di BTN seimbang, yang menunjukkan loan to deposit ratio (LDR) terjaga.
"Jadi kredit yang kita salurkan seimbang dengan dana yang kita himpun dari masyarakat.
Kita jaga LDR kita dibawah 100 persen, tepatnya 95 persen, supaya menjadi bank yang sehat," ungkap Setiyo.
Semangat Menuju The Best Mortgage Bank in Southeast Asia 2025.
BACA JUGA:Distribusi Material Terhambat, Pelabuhan Kahyapu Solusi Proyek Strategis Nasional Enggano
BACA JUGA:2.236 Personel Gabungan Dikerahkan Dalam Operasi Ketupat Nala 2024
Untuk memujudkan visi menjadi Bank Mortgage terbaik di Asia Tenggara 2025 mendatang, Setiyo mengatakan BTN terus memperkuat digitalisasi.
Salah satunya melalui transaksi digital di BTN Mobile. Bahkan 2023 lalu, tercatat pengguna baru BTN Mobile sebanyak 1 juta pengguna, dan ditarget untuk 2024 ini, mendapatkan 2,5 juta pengguna baru.
"BTN Mobile ini merupakan super apps, yang tidak hanya transaksi mobile banking, tapi juga terintegrasi dengan fitur seperti BTN property. Jadi beli rumah, bisa lewat BTN Mobile, tidak hanya transfer-transfer saja," kata Setiyo.
Tidak sampai disitu, BTN Mobile juga bisa digunakan untuk membayar utilitas yang terkait dengan perumahan, seperti membayar iuran sampah, security atau keamanan dan lain-lain.
Kemudian, Return in Equity (RoE) atau laba dibandingkan modal BTN di tahun 2023 ada di angka 13,6 persen.
Tahun ini, RoE BTN ditargetkan menjadi 14 hingga 15 persen dan akhirnya di tahun 2025 menjadi 16 persen.
"Kalau dibandingkan dengan bank-bank lain di Asean, seperti DBS di Singapura dan CIMB di Malaysia, kita lebih tinggi," terang Setiyo.