Pembukaan Erez memungkinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza Utara, serta memungkinkan pasokan melewati Pelabuhan Ashdod.
Peningkatan bantuan Jordania akan disalurkan melalui Kerem Shalom.
’’Peningkatan bantuan ini akan mencegah krisis kemanusiaan dan diperlukan untuk memastikan kelanjutan pertempuran dan mencapai tujuan perang,’’ kata kantor Netanyahu.
Sejak konflik terjadi 7 Oktober 2023, seruan boikot terhadap produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel terus dilancarkan. Salah satu yang menjadi sasaran adalah McDonald’s.
BACA JUGA:NASA: Pesawat WB-57 Beraksi Kejar Gerhana Matahari Total 8 April 2024
Dilansir dari Al Jazeera, raksasa makanan cepat saji itu akan membeli seluruh waralabanya di Israel. Total, ada 225 gerai yang akan dibeli.
McDonald’s menyebut telah mencapai kesepakatan dengan waralaba Israel, Alonyal.
Namun, kesepakatan itu tidak diperinci.
Alonyal selama ini mempekerjakan lebih dari 5.000 orang di seluruh restoran McDonald’s di negara tersebut.
BACA JUGA:Jalan Kepahiang - Benteng Macet Total! Ada Pohon Tumbang di Liku 9
Sebagian besar gerai McDonald’s di seluruh dunia dijalankan oleh operator waralaba lokal. Operator-operator ini dalam banyak hal bertindak sebagai bisnis independen.
Artinya, mereka menetapkan upah dan harga, serta jika dirasa perlu akan memberikan pernyataan atau sumbangan sesuai kebijaksanaan mereka.
Sistem bisnis tersebut telah membantu McDonald’s berkembang di pasar global, dengan lebih dari 41.000 restoran di seluruh dunia pada 2023.
Namun, hal ini juga berarti bahwa perusahaan asal AS tersebut tidak dapat mendikte bagaimana setiap operator harus merespons suatu krisis.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Jalan Bengkulu Utara – Lebong Tertutup Longsor, Siap-siap Putar Arah!
Januari lalu, CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan, perusahaannya melihat dampak serius di beberapa pasar di Timur Tengah dan beberapa di luar kawasan akibat perang Israel melawan Hamas.