BENGKULU, KORANRB.ID- Mabuk darat dan laut adalah kondisi yang biasa terjadi pada orang yang sedang dalam perjalanan, terutama anak-anak.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan lingkungan dan rutinitas yang biasa dilakukan oleh seseorang.
Puncak mabuk perjalanan biasanya terjadi pada usia 9 tahun.
BACA JUGA:Selain Menangkal Radikal Bebas, Ini 13 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan
Namun, ini bisa berbeda-beda tergantung pada individu dan kondisi mereka.
Bagaimana cara agar tidak mabuk di mobil dan kapal?
Mabuk perjalanan, juga dikenal sebagai mabuk bus atau mabuk pesawat, adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang merasa mual atau muntah setelah berada di dalam kendaraan yang bergerak.
BACA JUGA:Libur Lebaran, Pelayanan Kesehatan Tak Boleh Kendor
Hal ini biasanya terjadi karena otak menerima informasi dari telinga bagian dalam yang mengontrol keseimbangan tubuh.
Ketika kendaraan bergerak, telinga bagian dalam akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh sedang bergerak.
Namun, jika otak menerima sinyal yang tidak konsisten antara apa yang dilihat mata dan apa yang dirasakan oleh telinga bagian dalam, maka otak akan merasa bingung dan mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
BACA JUGA:Selain Mencegah Kanker, Ini 10 Manfaat Kesehatan dari Konsumsi Teh Kombucha
Akibatnya, seseorang akan merasa mual atau muntah.
Gejala lain yang mungkin muncul selama mabuk perjalanan antara lain keringat dingin, pucat, pusing berliur dan mual.
Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah seseorang berhenti bergerak atau setelah beberapa waktu.