Saat ini stok beras di Bengkulu Utara memang belum sepenuhnya normal pasca dampak elnino.
BACA JUGA:5 Pejabat Eselon 2 di Bengkulu Utara Bakal Pensiun, 3 Bakal Lebih Dulu
BACA JUGA:PPK dan PPS Pemilihan Bupati Direkrut Ulang, KPU Tunggu Petunjuk Teknis
Setelah banyaknya titik persawahan yang tidak digarap karena kekeringan sejak Juli 2023 lalu, hingga kini belum seluruh sawah mulai digarap petani.
Bahkan ada lebih dari 300 hektare sawah di wilayah Kelurahan Kemumu dan Arga Makmur hingga saat ini belum memasuki musim tanam.
Sampai saat ini lebih dari 300 hektar kawasan persawahan tersebut masih ditanami oleh tanaman palawija seperti jagung dan cabe.
Misno salah satu petani Kemumu menerangkan jika petani belum melakukan musim tanam sejak Januari lalu karena kondisi air belum sepenuhnya normal.
Selain itu juga kawasan persawahan petani juga sebagian besar masih menanam palawija sehingga tidak mungkin dialiri air.
“Namun usai lebaran ini semua tanaman palawija sudah tuntas dipanen oleh petani pemilik lahan sehingga sawah bisa dimanfaatkan kembali untuk menanam padi,” terangnya.
Petani sawah Kelurahan Kemumu maupun Desa Taba Tembilang dan Tanjung Raman sudah sepakat akan memasuki masa tanam pertama tahun ini dalam beberapa pekan ke depan.
Sehingga petani bisa serentak membuka pintu irigasi untuk menggenangi kawasan persawahan.
“Saat ini petani tinggal membersihkan lahan dan memasukan air ke lokasi-lokasi sawah sehingga bisa memasuki musim tanam serentak,” terangnya.
Saat ini aliran air irigasi Kemumu sudah kembali normal, termasuk turunnya hujan juga sudah cenderung stabil.
Sehingga petani tidak khawatir lagi jika sawah mereka akan kekurangan air saat memasuki musim tanam.
“Karena saat memasuki musim tanam sawah akan membutuhkan pasokan air yang banyak dan tidak boleh kekurangan air,” terangnya.
Selain itu, kuota pupuk bagi petani sawah di Bengkulu Utara yang sebelumnya sangat kurang juga sudah ada titik terang.