Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Lakukan Langkah-Langkah Strategis, Pertamina Janji Recovery Kelangkaan BBM 4 Hari sampai 1 Minggu

Warga Kota Bengkulu mengantre berjam-jam untuk mendapatkan BBM di SPBU. --Hendri Saputra/RB

BACA JUGA:Air Terjun Donok Batam Kepahiang Simpan Keindahan Alami Tersembunyi

Sementara untuk yang paling terdekat yaitu kami suplai dari terminal lubuk linggau dengan jarak 12 jam Pulang pergi. Sementara terminal lainnya dari Lahat, Panjang terus Jambi, teluk tabung juga itu untuk membantu dan itu jaraknya lebih jauh lagi 26 jam.

Sementara itu terkait perbaikan terminal Pelabuhan Pulau Baai, dijelaskannya hal tersebut bergantung kepada proses pengerukan alur masuk yang dilakukan oleh Pelindo. Kalau sudah bisa dilakukan, kapal-kapal suplai Pertamina sudah bisa masuk lagi, otomatis operasional BBM pulau baai sudah bisa dilakukan lagi. Sementara terkait dermaga dan terminal sudah tidak ada masalah.

Akibat langkanya BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Ulang (SPBU) di Provinsi Bengkulu mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat. Pakar Ekonomi Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu, Dr. Anzori Tawakal, M.Si menerangkan bahwa kerugian yang disebabkan oleh krisisnya BBM di wilayah Provinsi Bengkulu bukanlah angka yang kecil melainkan angka yang tidak terhingga. “Banyak kerugian yang dialami masyarakat, seperti sejumlah Ojek Online yang lebih lama mengantre BBM dari pada mengorder, belum lagi berbicara pada sektor lainnya,” ungkap Anzori.

Kerugian tersebut tentunya tidak dapat dinilai dari nominal saja, namun juga secara nonmaterial seperti berjam-jam mengantre BBM dengan segala kondisi tentunya membuat banyak waktu yang terbuang sia-sia. “Artinya secara material maupun nonmaterial maka kerugiannya sudah tidak terhingga,” bebernya.

Jika berbicara dampak krisis BBM secara data maka, kondisi tersebut bakal menimbulkan inflasi, kemudian kenaikan harga BBM di tingkat pengecer yang melambung jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), kemudian dampat memperhambat distribusi. “Kita tunggu saja dari rilis BPS kita nantinya akan ada kenaikan inflasi akibat BBM ini,” terangnya. Akibat dari hal tersebut, menurut Anzori Pemeritah Provinsi Bengkulu juga memiliki tanggung jawab untuk hal tersebut.

“Bukan hanya Pertamina saja yang bertanggung jawab, Pemprov Bengkulu juga memiliki kewenangan sebagai bagian dari TPID,” bebernya.

Sementara itu, krisis BBM yang terjadi saat ini sudah membuat keresahan merambah di seluruh kalangan, seperti halnya para agen perubahan yakni mahasiswa.

Ketua DPD IMM Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik Bengkulu, Puji Hendri Julita Sari, SH menerangkan kelangkaan BMM adalah permasalahan darurat di Provinsi Bengkulu saat ini, hal ini harus diakui dan dinyatakan oleh Pemerintah Daerah. 

“DPD IMM Bengkulu menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kelangkaan BBM yang kembali terjadi di Bengkulu dalam beberapa waktu terakhir,” bebernya. 

Situasi tersebut telah mengganggu aktivitas masyarakat secara luas, termasuk para petani, nelayan, pengemudi ojek, mahasiswa, pedagang, sektor formal maupun informal, hingga sektor UMKM yang sangat bergantung pada ketersediaan BBM.

Atas kondisi tersebut, Puji menegaskan bahwa IMM Bengkulu yang menyatakan sikap. Mendesak Pemerintah Daerah untuk menyatakan bahwa Provinsi Bengkulu saat ini darurat BBM.

Mendesak Pemerintah Daerah melakukan kaji cepat dan atau menunjukan aksi hasil kaji cepat dalam jangka waktu 1 kali dalam 24 Jam yang diumumkan kepada publik.

Meminta Pemerintah Daerah mendesak Pertamina untuk bertanggung jawab atas permasalahan BBM di Bengkulu, yaitu dengan menambah armada dan jumlah suplay BMM lewat darat, diumumkan kepada publik berapa jumlah suplay BBM yang disediakan setiap harinya dan memastikan kebutuhan masyarakat tercukupi dengan adil.

Mendesak Aparat Penegak Hukum untuk melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi BBM, memastikannya tepat sasaran dan mengusut tuntas jika ditemukannya indikasi penyimpangan distrubusi BBM.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan