Operasi Besar-besaran, Puluhan Ternak Ditangkap
TANGKAP: Penangkapan salah satu hewan ternak milik warga yang dilepas liarakan di kawasan Kaur Selatan --Dinas Satpol PP/RB
BINTUHAN, KORANRB.ID – Operasi penertiban hewan ternak besar-besaran dilakukan oleh Pemkab Kaur.
Ini untuk menjawab keresahan dari masyarakat, mengenai banyaknya ternak yang dilepas liarkan di wilayah Kaur Selatan, Tetap, dan juga wilayah perkantoran Padang Kempas.
Tercatat sampai dengan bulan Oktober 2025, sudah puluhan ternak warga yang dilepaskan liarakan ditangkap dan disansksi sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku.
Adapun rincian jumlah hewan ternak yang berhasil ditangkap oleh tim gabungan Satpol PP tersebut yakni 20 ekor sapi dan kerbau, serta 30 ekor kambing atau domba.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Bengkulu Dibangun November, Anggaran Rp216 Miliar
Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Kabupaten Kaur Budi Sastra Hermawan, SE, MM menyampaikan, oprasi besar yang mereka lakukan ini perintah langsung dari Bupati Kaur Gusril Pausi S.Sos M.A.P
Ternak ini bukan hanya merusak pemandangan tapi juga membahayakan, khususnya bagi para pengendara.
Terbukti, sudah banyak sekali kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat ternak yang dilepasliarakan.
"Kita terus melakukan oprasi terhadap ternak liar, sudah 50 ekor sapi dan kambing yang kita amankan," kata Budi.
BACA JUGA:Pemkot Siapkan Rp50 Miliar untuk Penanggulangan Kemiskinan
Disampaikannya, pihaknya telah menghubungi pemilik ternak dan menberikan pemberitahuan kalau ternak tersebut tidak diambil oleh pemilik dan melakukan pembayaran denda sampai dengan 14 hari kedepan.
Maka ternak tersebut akan di lelang sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) 02 tahun 2023.
"Pemilik ternak wajib membayar denda sesuai ketetapan dalam Perda, kita tunggu sampai dengan 14 hari kedepan," ujarnya.
Dijelaskannya , Dinas Satpol PP kedepan akan lebih gencar lagi melakukan razia ternak milik warga yang dilepas liarkan bukan pada tempatnya namun hanya di kawasan Kaur Selatan, Tetap, dan juga perkantoran Padang Kempas lantaran keterbatasan SDM dan juga peralatan.