Banyak Sekolah di Mukomuko Masih Gelap, Belajar hanya Andalkan Genset
SD: Berada sangat jauh dari Kota Mukomuko tanpa internet dan listrik. FIRMANSYAH/RB--
KORANRB.ID – Di tengah gencarnya program digitalisasi pendidikan, sejumlah sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di Kabupaten Mukomuko masih harus menghadapi kenyataan pahit.
Hingga kini, mereka belum menikmati penerangan listrik dari PLN dan hanya mengandalkan mesin genset seadanya yang hanya bisa hidup sebentar karena keterbatasan bahan bakar.
Kondisi ini kian menambah panjang daftar persoalan dunia pendidikan di daerah tersebut.
“Benar masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas listrik dari PLN. Terkait jumlah pastinya kami belum tahu, terutama sekolah yang berada di pelosok atau jauh dari Kota Mukomuko,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Ramon Hosky, ST.
BACA JUGA:6 Peserta PPPK Paruh Waktu Mundur, 200 Sudah Diusulkan Penerbitan Nomor Induk
BACA JUGA:Nanyi Bareng di Pentas Narasi Vol.2: Barasuara, The Adams, Rumahsakit, Warga Koplo dan De Jablay
Ramon menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan resmi terhadap sekolah-sekolah yang belum tersentuh listrik maupun jaringan internet.
Data ini nantinya akan disampaikan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai langkah awal agar sekolah di pelosok mendapat perhatian melalui program infrastruktur kelistrikan dan internet dari pemerintah pusat.
“Secepatnya pendataan akan kami rampungkan, sebab program listrik dan internet gratis untuk sekolah memang ada di kementerian. Namun daerah harus mengusulkan terlebih dahulu,” bebernya.
Menurut Ramon, yang didata bukan hanya jumlah sekolah tanpa listrik, tetapi juga kondisi jaringan internet yang masih minim.
BACA JUGA:Menanti Tol Bengkulu-Muara Enim Direalisasikan, Pakai Ekonomi: Sinyal Bengkulu Akan Lebih Maju
BACA JUGA:Liburan Bersama Keluarga! Berikut 3 Destinasi Wisata Menarik di Boyolali
Di era sekarang, internet sudah menjadi kebutuhan dasar dalam menunjang proses belajar mengajar, namun faktanya banyak sekolah di Mukomuko yang masih terisolasi.
Sebagian besar berada di kawasan perkebunan kelapa sawit, bahkan ada yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Kondisi geografis ini membuat aliran listrik dan sinyal internet nyaris mustahil dijangkau.