PT. SSL Digeruduk Warga Sukaraja, Ini Penyebabnya

DATANGI: Warga Sukaraja yang tergabung dalam serikat pekerja mendatangi PT SSL.--izul/rb

BACA JUGA:Puncak Arus Balik, Setiap Hari 50 Warga Menuju Pulau Jawa

Agar tidak ada lagi kecemburuan sosial antara masyarakat desa penyangga dan masyarakat Sukaraja,” ujar Widi.

Saat dicoba konfirmasi, perwakilan forum SPSI, Iskandarman bahwa sebelum adanya PT SSL, PPSCMBP dan SPPS merupakan pecahan dari SPSI PMKS dan SPPM.

Kemudian terdapat selisih paham dan adanya dualisme sehingga terjadinya perpecahan.

Di awal perekrutan SPTI oleh PT SSL, SPSI mencoba mengajak untuk menyatukan forum serikat pekerja. Sehingga seluruh masyarakat desa penyangga dapat dipekerjakan oleh perusahaan.

BACA JUGA:SD dan SMP Kekurangan Murid Akan Dimerger

Namun hal tersebut ditolak oleh Aprizal dan membuat serikat baru. 

Namun Iskandarman mengatakan jika mereka ingin bergabung kembali, dia siap menampung anggotanya di bawah naungan SPSI.

“Sehingga tidak ada lagi kecemburuan sosial dan tidak ada kendala bagi pihak perusahan,” ujar Iskandarman.

Menanggapi polemik tersebut, anggota DPRD Seluma, Tenno Heika mengatakan bahwa dengan berdirinya perusahaan atau pabrik, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik ekonomi, sosial maupun keamanan.

BACA JUGA:Evaluasi Lebaran: 897 Perusahaan Tak Bayar THR, Angka Kecelakaan Turun

Sehingga tidak hanya perusahaan yang mendapat keuntungan, namun juga bagi daerah maupun warga sekitar.

Jangan sampai para investor yang masuk hanya mengeruk keuntungan daerah namun malah menciderai masyarakat.

Karena semuanya sudah diatur dalam undang undang (UU) dan peraturan presiden (PP) yang dengan tegas menyatakan bahwa hadir dan tumbuh investor ada dampak positif terhadap Pemkab, masyarakat, lingkungan dan investor itu sendiri.

“Jadi jangan hanya memikirkan keuntungan perusahaan, namun perusahaan juga harus memikirkan faktor eksternal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan