BBM Oplosan di Bengkulu Selatan Meresahkan, SPBU Pastikan Tak Tanggung Jawab

"Selama ini saya sering beli di tempat eceran itu, tapi baru kali ini dapat yang oplosan. Dari segi warnanya tidak ada beda tetap warna hijau layaknya Pertalite biasa," jelasnya.

Namun, tambah Rudianto, ada sedikit berbeda dari BBM pada umumnya. 

BBM yang bikin motornya rusak seperti ada bau minyak tanah.

BACA JUGA:Ini Dia 7 Tips Motor Tetap Prima Setelah Mudik Lebaran

Senada disampaikan, Lubis (33) warga Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya, ia juga mengalami hal serupa. 

Lubis yang sebelumnya membeli BBM eceran juga mendapatkan kendala pada mesin kendaraannya.

Sebelum BBM ditambah, motor Lubis masih aman-aman saja. Namun, setelah dirinya membeli BBM sebanyak 2 liter, justru motornya mogok dan harus dibawa ke bengkel.

"Lagi-lagi kata orang bengkel akibat BBM yang tidak murni. Setelah tanki dikuras dan dibersihkan, motor saya normal kembali," sebut Lubis.

Akibat kejadian itu, Lubis mengaku kapok membeli BBM eceran di pinggir jalan raya. Dirinya menyebut lebih yakni membeli BBM dengan cara mengantre di SPBU langsung.

Sebab, jika secara terus-menerus kendaraan menggunakan BBM oplosan, bisa berdampak pada kerusakan komponen mesin.

"Pokoknya heboh BBM oplosan itu sejak sebelum lebaran sampai saat ini. Kami tidak tahu apakah itu memang sengaja dilakukan penjual, atau justru penjual BBM eceran itu juga korban dari pemasok BBM," demikian Lubis.

BACA JUGA:Karyawan Nasi Goreng Ditangkap Warga di Seginim, Heboh Banget, Ini Kasusnya

Menanggapi adanya dugaan BBM oplosan yang dijual oleh pengecer, Pengawas SPBU Kutau Agustin Martoni menyebutkan setiap BBM yang dikeluarkan oleh SPBU sejatinya murni standar PT Pertamina.

Namun, setelah BBM tersebut disalurkan ke masyarakat melalui penjualan langsung dengan sistem QR Qode My Pertamina, pihaknya tidak lagi menjamin kemurnian BBM tersebut.

Bisa jadi ada oknum yang dengan sengaja mencampur BBM dengan bahan lain untuk keuntungan pribadinya.