Pahami Penggunaan Hipnotis dan Gendam dalam Aksi Kejahatan, Begini Tips Agar Terhindar

HIPNOTIS: Hipnotis dapat digunakan dalam kejahatan sebagai alat untuk memanipulasi, mengendalikan, atau menipu korban. FOTO: Jawapos.com/RB--

Kontrol Pikiran

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat mencoba menggunakan hipnotis untuk mengendalikan pikiran korban dan membuat mereka melakukan tindakan-tindakan yang mereka tidak inginkan atau tidak sadari.

BACA JUGA:Kamu Sering Diremehkan Orang Lain! Ini 6 Sikap Agar Kamu tidak Diremehkan Orang Lain

BACA JUGA:Kisah Tukang Pemecah Batu yang Tangannya Dicium Rasulullah dalam Kitab Fathul Bari

Manipulasi Emosional

Hipnotis juga dapat digunakan untuk memanipulasi emosi korban, membuat mereka merasa terganggu atau takut, sehingga lebih mudah untuk dimanipulasi atau dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan hipnotis dalam kejahatan adalah ilegal dan dapat memiliki konsekuensi hukum yang serius. 

Korban hipnotis sering kali tidak menyadari bahwa mereka telah dimanipulasi atau dimanfaatkan, oleh karena itu penting untuk selalu waspada dan hati-hati dalam interaksi dengan orang yang tidak dikenal atau situasi yang mencurigakan. 

Jika Anda merasa dicurigai atau merasa menjadi korban kejahatan hipnotis, segera hubungi pihak berwenang untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan.

Sementara Ilmu Gendam adalah praktik atau kepercayaan spiritual yang berfokus pada penggunaan energi atau kekuatan batin untuk mempengaruhi atau mengendalikan pikiran, perasaan, atau tindakan orang lain.

Praktik ini sering kali terkait dengan keyakinan supranatural atau metafisika, dan dapat mencakup berbagai teknik atau metode, seperti hipnosis, meditasi, mantra, atau ritual tertentu.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ilmu gendam tidak memiliki dasar ilmiah yang terbukti dan sering kali dianggap kontroversial. 

Banyak ahli ilmu psikologi dan skeptis menolak klaim tentang keampuhan ilmu gendam sebagai sesuatu yang tidak lebih dari sugesti, manipulasi, atau efek placebo.

Selain itu, penggunaan ilmu gendam untuk memanipulasi atau mengendalikan orang lain tanpa persetujuan mereka dapat dianggap sebagai pelanggaran etika dan privasi. 

Menggunakan kekuatan batin atau sugesti untuk memanipulasi atau mengendalikan orang lain tidak hanya tidak etis, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi yang serius dalam hubungan interpersonal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan