Persoalan Sampah di Kota Bengkulu Tak Pernah Tuntas, Ini Tanggapan Ketum HMI Bengkulu

Reporter: Fiki Susadi |

Editor: Fazlul Rahman |

Selasa , 30 Apr 2024 - 10:57

Persoalan lingkungan terus menjadi masalah yang tidak pernah ada habisnya di Kota Bengkulu dan belum ada solusi jitu. (Foto: Fiki Susadi/koranrb.id)--

Kedua, minimnya tempat sampah yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bengkulu.

Persoalan kotak sampah dapat kita lihat dengan kasat mata, hampir disetiap sudut Kota Bengkulu tidak memiliki Kota Sampah yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bengkulu.

Kenapa sampai dikatakan minimnya dari kesadaran masyarkat?

Sebagian kecil masyarkat di Kota Bengkulu masih minim akan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Meski, persolan ini berbarengan dengan kondisi kotak sampah yang memang terbilang minim.

Selain itu, ada juga masyarakat di Kota Bengkulu masih sering membuang sampah sembarangan. Akhirnya beberapa lokasi di Kota Bengkulu akhirnya menjadi tumpukan sampah.

Seperti di samping kiri jembatan Kualo, jika kita berjalan dari arah Kota Tua, dan sempajang jalan Pasar Bengkulu menuju ke arah Universitas Bengkulu, kita akan melihat berapa banyak tumpukan sampah disepanjang jalan itu.

Melihat kondisi ini, Aktivis Mahasiswa, sekaligus Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu, Anjar Wahyu Wijaya menilai, kondisi ini tidak lepas dari kelalaian dari Pemerintah Kota Bengkulu dan minimnya kesadaran dari Sebagian kecil masyarkat Kota Bengkulu.

“Lalai Pemerintahnya, minim kesadaran dari Sebagian kecil masyarkat. Itu bisa kita gambarkan kondisi sampah Kota Bengkulu saat ini,” sebut Anjar.

DLH Kota Bengkulu mengklaim bahwa hanya mengangkut sampah-sampah yang berada di kawasan komersil saja, atau dikawasan yang sudah membayar retribusi sampah setiap Bulannya kepada Pemerintah Kota Bengkulu.

Lantas, siapa yang bertanggung jawab atas kondisi sampah disetiap sudut kota ?.

"Baca Perda, jangan menyalahkan pemerintah. DLH itu bertanggung jawab hanya terhadap kawasan komersil,” kata

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Drs. Riduan saat dikonfirmasi RB, Sabtu 28 April 2024.

Tidak sampai disitu, Riduan juga mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu hanya berkewajiban mengakut sampah di rumah-rumah atau kantor-kantor yang sudah membayar Retribusi.

persoalan sampah di kota bengkulu tak pernah tuntas, ini tanggapan ketum hmi bengkulu                            koranrb.id – persoalan lingkungan terus menjadi masalah yang tidak pernah ada habisnya di kota bengkulu dan belum ada solusi jitu. 
meski sudah ada aturan yang mengatur tentang pengelolaan sampah, yang tertuang didalam peraturan daerah (perda) nomor 2 tahun 20211, tidak menutup kemungkinan ada sebagian kecil di kota bengkulu masih ada persoalan sampah yang belum dapat teratasi. 
persoalan sampah di kota bengkulu, bisa dikatakan kelalaian dari pemerintah serta minimnya kesadaran dari masyarkat untuk membuang sampah pada tempatnya. 
kenapa dikatakan kelalaian dari pemerintah ?
baca juga:tak hanya hari buruh, 1 mei juga merupakan tanggal ditemukan pluto dan didirikan iluminati
pertama, persoalan sampah dan pengeloalaan sampah berdasarkan peraturan daerah (perda) kota bengkulu nomor 2 tahun 2011 tentang pengelolaan sampah. 
dalam perda ini, sudah mengatur tentang bagaimana pengelolaan sampah, bagaimana pengangkutan sampah, penampungan sampah, pemrosesan akhir, mengenai retribusi sampah, pelayanan hingga ke sanksi yang akan diberikan bagi pelanggar perda. 
sayangnya, perda ini belum secara penuh diterapkan untuk mengatasi persoalan sampah di kota bengkulu. 
sebagaimana tertuang dalam pasal 3 yang menyebutkan, penanganan sampah dilakukan oleh lembaga pemberdayaan masyarakat (lpm) dan dinas terkait, dalam hal ini dinas lingkungan hidup kota bengkulu. 
baca juga:endemik yang langka! ini 10 hewan yang hanya bisa ditemui di indonesia
peraturan ini, seharusnya dijalankan dengan baik oleh pemerintah, sehingga persoalan sampah didalam kota bengkulu bisa teratasi dengan baik. 
meski sudah ada aturan yang mengatur tetang sampah. tetap saja aturan ini tidak dijalankan sebagaimana mestinya.
jika aturan ini berjalan sesuai peruntukannya dan sebagaimana mestinya peraturan ini dibuat, bisa saja persoalan sampah di kota bengkulu akan terselesaikan.
baca juga:breaking news: rumah kontrakan di sawah lebar terbakar
kedua, minimnya tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah kota bengkulu. 
persoalan kotak sampah dapat kita lihat dengan kasat mata, hampir disetiap sudut kota bengkulu tidak memiliki kota sampah yang disediakan oleh pemerintah kota bengkulu. 
kenapa sampai dikatakan minimnya dari kesadaran masyarkat?
sebagian kecil masyarkat di kota bengkulu masih minim akan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. meski, persolan ini berbarengan dengan kondisi kotak sampah yang memang terbilang minim.
selain itu, ada juga masyarakat di kota bengkulu masih sering membuang sampah sembarangan. akhirnya beberapa lokasi di kota bengkulu akhirnya menjadi tumpukan sampah. 
baca juga:siap-siap, kelas 3 sd wajib masukan mata pelajaran bahasa inggris
seperti di samping kiri jembatan kualo, jika kita berjalan dari arah kota tua, dan sempajang jalan pasar bengkulu menuju ke arah universitas bengkulu, kita akan melihat berapa banyak tumpukan sampah disepanjang jalan itu. 
melihat kondisi ini, aktivis mahasiswa, sekaligus ketua umum himpunan mahasiswa islam (hmi) cabang bengkulu, anjar wahyu wijaya menilai, kondisi ini tidak lepas dari kelalaian dari pemerintah kota bengkulu dan minimnya kesadaran dari sebagian kecil masyarkat kota bengkulu. 
“lalai pemerintahnya, minim kesadaran dari sebagian kecil masyarkat. itu bisa kita gambarkan kondisi sampah kota bengkulu saat ini,” sebut anjar.
dlh kota bengkulu mengklaim bahwa hanya mengangkut sampah-sampah yang berada di kawasan komersil saja, atau dikawasan yang sudah membayar retribusi sampah setiap bulannya kepada pemerintah kota bengkulu. 
baca juga:jadwal final dan perebutan juara ke 3 piala asia u23 2024, lawan iraq, lini pertahanan timnas rawan
lantas, siapa yang bertanggung jawab atas kondisi sampah disetiap sudut kota ?.
"baca perda, jangan menyalahkan pemerintah. dlh itu bertanggung jawab hanya terhadap kawasan komersil,” kata 
kepala dinas lingkungan hidup kota bengkulu, drs. riduan saat dikonfirmasi rb, sabtu 28 april 2024.
tidak sampai disitu, riduan juga mengatakan bahwa dinas lingkungan hidup kota bengkulu hanya berkewajiban mengakut sampah di rumah-rumah atau kantor-kantor yang sudah membayar retribusi.
"bagaimana kita mau menangani sampah di kawasan permukiman, bagaimana biaya operasionalnya, tidak bisa dianggarkan. kita bekerja itu berdasarkan aturan," ujar riduan. (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Jumat 5 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan