Dianggap Bukan Bagian dari Musik Dangdut, Begini Sejarah Kemunculan Dangdut Koplo
Foto: IG dangdutkoploterupdate/RB--
KORANRB.ID – Salah satu sub genre musik Dangdut yang terus tumbuh dan digandrungi masyarakat saat ini adalah Dangdut Koplo.
Namun tahukah kamu, bahwa di awal kemunculannya Dangdut Koplo ini tidak dianggap sebagai bagian dari musik Dangdut. Seperti apa sejarahnya? Mari kita simak:
Popularitas Dangdut Koplo pada saat kemunculannya melahirkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dangdut.
Awalnya, dangdut koplo muncul sebagai subgenre dari musik dangdut, namun semakin berkembang dan populer setelah penyanyi Inul Daratista terlibat dalam eksistensi genre ini.
BACA JUGA:Inspektorat Mukomuko Tangani Proyek JUT Rp 500 Juta, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi
Tak hanya di ranah diskusi, pro dan kontra terhadap dangdut koplo ini bahkan terjadi dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) yang dipimpin oleh Rhoma Irama.
Dalam seminar tersebut, diungkapkan bahwa ada pandangan bahwa dangdut koplo tidak termasuk dalam kategori musik dangdut.
Pernyataan tersebut muncul sebagai respons terhadap fenomena kemunculan penyanyi Inul Daratista pada tahun 2003, yang populer dengan gaya goyang "ngebor"-nya.
Gaya tarian Inul Daratista dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai hal yang kontroversial dan dianggap mencemari citra musik dangdut yang telah ada sebelumnya.
BACA JUGA:Sudah 24 Jam, Jalan Lintas Manna-Pagar Alam Masih Tertutup Longsor, Tidak Ada Jalan Alternatif
Hal ini menyebabkan perdebatan dan perbedaan pendapat di kalangan pelaku dan penggemar musik dangdut.
Pada era sebelumnya, musik dangdut sering digunakan sebagai sarana dakwah yang mengusung nilai-nilai moral.
Namun, penampilan Inul Daratista dianggap kontroversial karena terlalu menonjolkan unsur erotisme yang dianggap tidak sesuai dengan citra tradisional musik dangdut yang lebih mengutamakan pesan moral.
Hal ini menimbulkan perbedaan pandangan dan kontroversi di kalangan penggemar dan pelaku musik dangdut.