Kisah Tim Semenjana Como 1907, Jatuh Bangun Lalu Bangkit dengan Rasa Indonesia
SEMENJANA: Stadion Sinigaglia, markas Como 1907 hanya berkapasitas 13 ribuan. Tim semenjana Italia dengan rasa kental Indonesia ini, jatuh bangun hingga bangkit ke puncak Serie A musim depan. Foto: tangkapan layar Como 1907 /RB--
Dalam sebuah wawancara dengan Goal Indonesia, dikutip Minggu 12 Mei 2024 Kurniawan Dwi Julianto mengungkapkan rahasia Como adalah memiliki kedalaman skuad.
Alhasil, disaat salah satu pemain kunci mengalami cidera, pemain pengganti dengan kualitas yang tak jauh berbeda dengan pemain inti bisa mengisi.
"Kedalaman skuad jadi kunci, jadi kunci kesuksesan Como musim ini," kata Kurniawan.
Dalam pengelolaan pemain binaan sendiri, Como lanjutnya juga menerapkan standar yang tinggi.
Layaknya tim-tim profesional kelas atas lainnya, Como melakukan pembinaan pemain kelompok umur secara berjenjang.
Mulai dari 8 tahun, hingga usia 19 tahun sebelum seorang pemain melangkah menjadi seorang profesional.
"Untuk masuk skuad utama Como sangat ketat. Pertama harus bersaing dengan pemain lokal, lalu pemain Uni eropa. Dua kategori yang lebih diutamakan. Lalu pemain asing, sesuai kuota yang berdatangan dari seluruh dunia," ujar Kurniawan.
Sejak usia muda, pemain binaan Como sudah dibentuk memiliki mental yang kuat untuk menjadi seorang profesional sejati.
"Bayangkan saja, sejak usia 8 tahun, pemain sudah dibentuk untuk menjadi seorang profesional. Mereka berkompetisi ketat, merebut kontrak klub jika usia mereka nanti sudah 19 tahun. Jadi sini, sangat dibutuhkan mental yang kuat," beber Kurniawan.
Como telah menjadi fenomena, setidaknya untuk kalangan pecinta bola tanah air musim ini.
Musim depan, Serie A akan memiliki rasa Indonesia dengan kehadiran Como di dalamnya.