Pelajar SMP Jadi Korban Begal, Handphone dan Sepeda Motor Hilang
LOKASI: Di sinilah lokasi siswa SMP yang menjadi korban begal 2 orang laki-laki pada akhir pekan lalu.-foto: arie saputra wijaya/koranrb.id-
KORANRB.ID – Aksi kriminalitas di Kabupaten Rejang Lebong kembali terjadi.
Kali ini tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat) dialami Aditra (14), warga Desa Batu Panco, Kecamatan Curup Utara yang menjadi korban begal oleh 2 orang pelaku.
Korban yang sempat diancam dengan senjata tajam ini pun harus merelakan handphone dan motor kesayangannya dibawa kabur oleh para pelaku.
Berdasarkan penuturan ayah korban, Dori, kejadian yang menimpa anaknya bermula saat anaknya yang hendak merayakan kelulusan SMP di Danau Bermanei (Danau Talang Kering) di Desa Pahlawan, Kecamatan Curup Utara.
Usai berkumpul bersama teman-temannya, korban pulang menuju rumahnya dengan memisahkan diri dari teman-temannya.
BACA JUGA:Galang Kekuatan Politik, Rohidin Optimis Bakal Diusung PKS di Pilgub Bengkulu 2024
“Awalnya pada siang hari Sabtu 11 Mei 2024 lalu, mereka berkumpul ramai-ramai merayakan kelulusan. Dan setelah itu mereka berpisah karena hendak pulang ke rumah masing-masing. Tinggallah anak saya bersama seorang temannya yang berencana hendak pulang dengan berboncengan,” ungkap Dori.
Namun tak jauh dari lokasi mereka nongkrong di Danau Bermanei, korban Aditra dicegat oleh 2 orang laki-laki.
Awalnya salah satu dari pelaku meminta kepada korban untuk mengantarkannya ke tempat yang tak jauh dari lokasi nongkrong tersebut.
Hanya saja korban Aditra sempat menolak.
Namun kemudian kedua laki-laku itu mengeluarkan senjata tajam dan mengancam akan melukai korban.
BACA JUGA:Sejarah Baru Pilkada Rejang Lebong Tanpa Paslon dari Jalur Perseorangan
“Anak saya yang ketakutan pun langsung membonceng kedua laki-laki itu dan mengantarkannya ke tempat tujuan yang diminta keduanya yakni ke arah Desa Cawang Lama Kecamatan Selupu Rejang. Sementara temannya diminta menunggu di lokasi nongkrong di danau,” cerita Dori.
Saat sedang dalam perjalanan, korban terus ditempeli pisau di bagian perutnya oleh pelaku, sehingga pelaku bisa terus memaksa korban mengikuti keinginannya.