Tie Die, Corak Warna Zaman Kuno yang Kembali Populer
UNIK: Tie-dye adalah teknik pewarnaan unik.-foto: arie/koranrb.id-
KORANRB.ID - Tie-dye adalah teknik pewarnaan yang unik yang menciptakan pola dan corak yang khas pada kain.
Meskipun tie-dye telah menjadi populer di seluruh dunia pada beberapa dekade terakhir, asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, terutama di Asia dan Afrika.
Awal mula tie-dye berasal dari praktik pewarnaan tradisional di Asia dan Afrika, seperti Jepang, India, dan Afrika Barat.
Di Jepang, terdapat teknik pewarnaan yang disebut "Shibori", yang melibatkan pengikatan kain dengan benang atau karet sehingga bagian tertentu dari kain tidak terkena pewarna.
Teknik ini menghasilkan pola yang rumit dan menarik.
BACA JUGA:Ini Dampak Buruk yang Terjadi Pada Lingkungan Akibat Penggunaan Plastik Berlebihan
Di India, ada tradisi pewarnaan yang dikenal sebagai "Bandhani" yang juga melibatkan pengikatan kain sebelum pewarnaan untuk menciptakan pola yang berbeda.
Sementara di Afrika Barat, teknik tie-dye dikenal sebagai "Adire" di Nigeria dan "Batik" di Ghana, yang juga melibatkan pengikatan kain sebelum pewarnaan.
Di Amerika Serikat, tie-dye mulai mendapatkan popularitas yang besar pada tahun 1960-an, terutama karena gerakan kontra-budaya dan kebangkitan budaya hippie.
Tie-dye menjadi simbol dari kebebasan ekspresi dan perdamaian, dan sering kali dikaitkan dengan gerakan anti-perang dan kebebasan berpendapat pada waktu itu.
Pada tahun-tahun ini, tie-dye digunakan secara luas pada pakaian kaos, seringkali dalam warna-warna cerah dan psikedelik.
Proses tie-dye melibatkan pengikatan atau lipatan kain menggunakan tali, karet, atau bahan lainnya untuk menciptakan pola tertentu.
Setelah kain diikat, pewarna diterapkan ke bagian-bagian tertentu dari kain, menciptakan pola yang unik saat warna menyerap.
BACA JUGA:Ternyata Ini Asal Mula Munculnya Istilah Bajak Laut