Kentut Lebih Berbau Setelah Makan Ubi Hal yang Wajar, Ini Penjelasannya

Kentut Lebih Berbau Setelah Makan Ubi Hal yang Wajar, Ini Penjelasannya--sumek.co

BACA JUGA:Jadwal Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026, Ada Potensi Timnas 1 Grup dengan Korea Selatan

Oligosakarida mencapai usus besar tanpa dicerna dan kemudian difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan gas yang berkontribusi pada bau kentut.

Beberapa jenis ubi, seperti ubi jalar, mengandung senyawa sulfur.

Senyawa sulfur ini dapat dipecah oleh bakteri usus menjadi gas yang berbau, seperti hidrogen sulfida.

Hidrogen sulfida memiliki bau yang sangat kuat dan khas, mirip dengan bau telur busuk, yang bisa membuat kentut menjadi lebih bau.

BACA JUGA:Cara Mengolah Daging Kambing Agar Rendah Kolesterol, Sertakan Makanan Pendamping Berikut Ini

Beberapa orang memiliki bakteri usus yang menghasilkan gas metana selama proses pencernaan.

Metana adalah gas yang tidak berbau, tetapi proses yang menghasilkan metana sering juga menghasilkan gas berbau lainnya.

Produksi gas metana bisa menambah volume gas yang dihasilkan, memperparah masalah bau.

Pati resisten adalah jenis pati yang tidak dicerna di usus halus dan masuk ke usus besar.

BACA JUGA:Cara Membuat Mochi Daifuku Isi Cream Coklat dan Cream Stroberi di Rumah

Ubi mengandung sejumlah pati resisten. Di usus besar, bakteri usus memfermentasi pati resisten ini, menghasilkan gas yang berbau kuat.

Ini saran agar aroma kentut dapat diminimalisir setelah mengkonsumsi ubi.

Mengonsumsi ubi dalam porsi yang wajar dapat membantu mengurangi produksi gas berlebihan.

Memasak ubi hingga benar-benar matang dapat membantu mengurangi kandungan karbohidrat kompleks yang sulit dicerna.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan