Sering Makan Prasmanan? Sudah Tahu Sejak Kapan Budaya Prasmanan Ada di Indonesia?
Sering Makan Prasmanan? Sudah Tahu Sejak Kapan Budaya Prasmanan Ada di Indonesia? --screenshot X @papaoppah
Selain itu, konsep "berbagi" yang ada dalam budaya Indonesia juga memperkuat penerimaan prasmanan. Dalam budaya Jawa, misalnya, terdapat konsep "slametan" yang merupakan bentuk syukuran atau doa bersama yang biasanya diikuti dengan makan bersama.
Prasmanan menjadi cara yang ideal untuk menyajikan makanan dalam acara seperti ini, karena memungkinkan setiap orang untuk mengambil porsi yang mereka inginkan.
Pada dekade 1970-an dan 1980-an, tradisi prasmanan semakin mengukuhkan posisinya dalam budaya Indonesia, terutama di kota-kota besar.
BACA JUGA:Industri Alat Berat Tunjang Aktivitas Konstruksi, Pertambangan Hingga Kehutanan
BACA JUGA:2 Tersangka Pengeroyokan Penjaga Kantor Terminal Lais Bengkulu Utara Ditangkap
Hotel-hotel besar dan restoran mulai menawarkan layanan prasmanan sebagai bagian dari paket acara dan perayaan.
Popularitas prasmanan juga didukung oleh meningkatnya jumlah pernikahan dan acara keluarga besar yang menggunakan gaya penyajian ini.
Saat ini, prasmanan adalah bagian yang tak terpisahkan dari hampir setiap hajatan besar di Indonesia.
Dari pernikahan, khitanan, hingga perayaan ulang tahun, prasmanan menawarkan cara yang praktis dan efisien untuk menyajikan makanan kepada sejumlah besar tamu.
Banyak katering dan penyedia jasa acara yang khusus menyediakan layanan prasmanan dengan berbagai pilihan menu, mulai dari masakan tradisional hingga internasional.
Popularitas prasmanan dapat dikaitkan dengan beberapa faktor kunci:
1. Fleksibilitas
Prasmanan memungkinkan tamu untuk memilih makanan sesuai selera dan porsi yang diinginkan.
2. Variasi
Menyediakan berbagai jenis makanan dalam satu meja memungkinkan tamu untuk mencoba berbagai hidangan yang berbeda.