Jalan Lubuk Kembang - Pagar Gunung Rejang Lebong Kembali Dilanjutkan
TITIK NOL: Bupati Syamsul saat menentukan titik nol pembangunan lanjutan jalan Lubuk Kembang – Pagar Gunung. Arie Saputra Wijaya/RB--
Menurut Bupati, jalan penghubung ini sangat vital bagi kegiatan produksi pertanian di wilayah tersebut, terutama karena di sepanjang jalan terdapat perkebunan kopi milik petani.
Bupati berharap pembangunan jalan ini akan memperlancar pengangkutan hasil panen petani yang selama ini terhambat oleh kondisi jalan yang buruk.
BACA JUGA:Puluhan Pemuda Rejang Lebong Ikuti Pembinaan Mental dan Spritual, Apa Manfaatnya?
BACA JUGA:Puluhan Personel Satpol PP Ikuti Diklatsar untuk Perkuat Penegakan Peraturan Daerah
“Sudah lebih dari 20 tahun, jalan di kawasan sentra produksi kopi ini belum tersentuh pembangunan. Kini kita bangun agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh para petani,” ujarnya.
Di sisi lain, Sekretaris Desa Lubuk Kembang, Viktor Ismail yang hadir dalam penentuan titik nol tersebut mengatakan di sepanjang jalan yang akan dibangun terdapat lahan perkebunan kopi milik petani dari Desa Lubuk Kembang dan Desa Pagar Gunung.
Jalan ini nantinya akan menjadi urat nadi penopang pengangkutan hasil panen, yang sangat dinantikan oleh warga desa.
“Di wilayah kami, mayoritas penduduknya adalah petani kopi. Dengan adanya jalan yang lebih baik, proses pengangkutan hasil panen akan jauh lebih mudah dan cepat,” jelas Viktor.
Viktor juga menambahkan bahwa titik nol yang ditandai oleh Bupati terletak di wilayah Dusun III, yang oleh warga setempat dikenal sebagai wilayah Pinggir Kuning. Desa Lubuk Kembang sendiri memiliki sekitar 420 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di tiga dusun, dengan mayoritas warga berprofesi sebagai petani kopi.
“Dengan akses jalan yang lebih baik, para petani kopi dapat lebih mudah mengangkut hasil panen mereka ke pasar, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, jalan ini juga diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas ke berbagai fasilitas dan layanan yang dibutuhkan oleh warga desa,” demikian Viktor.