Puluhan Pemuda Rejang Lebong Ikuti Pembinaan Mental dan Spritual, Apa Manfaatnya?

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Sumarlin |

Rabu , 12 Jun 2024 - 22:31

BINTAL: Sejumlah pemuda dari beberapa desa di Kecamatan Selupu Rejang berfoto bersama Bupati Rejang Lebong di sela-sela kegiatan Bintal, Rabu 12 Juni 2024.-foto: arie saputra wijaya/koranrb.id-

KORANRB.ID – Sebanyak 50 pemuda yang berasal dari 13 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Selupu Rejang mengikuti pembinaan mental dan spiritual (Bintal), Rabu 12 Juni 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong bertempat di aula kantor Camat Selupu Rejang.

Kegiatan ini dihadiri langsung Bupati Rejang Lebong dan menghadirkan 4 narasumber.

Diantaranya Ketua TP PKK Kabupaten Rejang Lebong, Ny. Hartini Syamsul, perwakilan Kejaksaan Negeri Rejang Lebong Arliya Noviana Adam, SH, Kasat Binmas Polres Rejang Lebong AKP. J. Azhari dan perwakilan dari Kantor Kemenag Rejang Lebong Drs. HA. Hafizuddin, MH.I.

Dalam sambutannya, Bupati menjelaskan pembinaan mental ini dilaksanakan di tujuh kecamatan di wilayah atas, yaitu Selupu Rejang, Binduriang, Sindang Beliti Ilir, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, PUT, dan Kota Padang. Pembukaan dipusatkan di Selupu Rejang.

Bupati menekankan pentingnya kegiatan ini bagi pemuda untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

"Pembinaan mental ini sangat bermanfaat bagi pemuda. Para peserta harus mengikuti dan menyimak seluruh materi yang disampaikan narasumber dengan baik," ujar Bupati.

Adapun materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang kekerasan dalam rumah tangga, pembinaan keluarga sejahtera, serta pembinaan keagamaan.

Melalui Bintal ini, Bupati berharap para pemuda dapat menjadi individu yang tangguh dan tidak mudah terpengaruh dampak negatif globalisasi komunikasi.

“Jadi setelah mengikuti Bintal ini, kita berharap para pemuda ini bisa membagi ilmu dan pengalamannya kepada masyarakat di desa dan kelurahan masing-masing, hingga akhirnya tercipta lingkungan masyarakat yang siap menghadapi perkembangan globalisasi,” jelas Bupati.

puluhan pemuda rejang lebong ikuti pembinaan mental dan spritual, apa manfaatnya?                              koranrb.id – sebanyak 50 pemuda yang berasal dari 13 desa dan 3 kelurahan di kecamatan selupu rejang mengikuti pembinaan mental dan spiritual (bintal), rabu 12 juni 2024.
kegiatan ini dilaksanakan pemerintah kabupaten (pemkab) rejang lebong bertempat di aula kantor camat selupu rejang.
kegiatan ini dihadiri langsung bupati rejang lebong dan menghadirkan 4 narasumber.
diantaranya ketua tp pkk kabupaten rejang lebong, ny. hartini syamsul, perwakilan kejaksaan negeri rejang lebong arliya noviana adam, sh, kasat binmas polres rejang lebong akp. j. azhari dan perwakilan dari kantor kemenag rejang lebong drs. ha. hafizuddin, mh.i.
baca juga:reskan effendi kantongi rekomendasi hanura maju pilkada bengkulu selatan
baca juga:hewan beracun yang mematikan! berikut 7 fakta unik komodo, reptil purba yang masih hidup hingga sekarang
dalam sambutannya, bupati menjelaskan pembinaan mental ini dilaksanakan di tujuh kecamatan di wilayah atas, yaitu selupu rejang, binduriang, sindang beliti ilir, sindang dataran, sindang beliti ulu, put, dan kota padang. pembukaan dipusatkan di selupu rejang. 
bupati menekankan pentingnya kegiatan ini bagi pemuda untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
"pembinaan mental ini sangat bermanfaat bagi pemuda. para peserta harus mengikuti dan menyimak seluruh materi yang disampaikan narasumber dengan baik," ujar bupati. 
adapun materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang kekerasan dalam rumah tangga, pembinaan keluarga sejahtera, serta pembinaan keagamaan.
melalui bintal ini, bupati berharap para pemuda dapat menjadi individu yang tangguh dan tidak mudah terpengaruh dampak negatif globalisasi komunikasi.
baca juga:jangan terkecoh! begini alur pendaftaran cpns 2024 resmi, 4 hal ini kerap bikin pelamar gagal
baca juga:poros baru pilkada seluma di luar erwin dan teddy, ini tokoh berpeluang maju 
“jadi setelah mengikuti bintal ini, kita berharap para pemuda ini bisa membagi ilmu dan pengalamannya kepada masyarakat di desa dan kelurahan masing-masing, hingga akhirnya tercipta lingkungan masyarakat yang siap menghadapi perkembangan globalisasi,” jelas bupati.
bupati juga mengatakan, dengan pembinaan ini, diharapkan para pemuda di wilayah selupu rejang dapat menjadi generasi yang tangguh, bermoral, dan mampu menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi tanpa kehilangan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal yang positif. 
“pembinaan mental dan spiritual seperti ini menjadi langkah strategis untuk membentuk karakter pemuda yang lebih baik dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” tambah bupati.
sementara itu, camat selupu rejang, mailinda, se, menjelaskan bahwa para peserta bintal ini sebanyak 50 orang berasal dari karang taruna desa, risma, dan organisasi lain di 13 desa dan 3 kelurahan.
menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan potensi pemuda melalui program-program yang bermanfaat, serta kerjasama antara berbagai pihak dalam memberikan edukasi dan pemahaman yang komprehensif kepada generasi muda.
milinda mengatakan, dengan adanya program seperti ini, diharapkan dapat terbentuk generasi pemuda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental dan spiritual, mampu menjadi pelopor perubahan positif di masyarakat, dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan daerah serta bangsa. 
baca juga:10 mata uang dengan nilai terendah di dunia, salah satunya mata uang rupiah 
baca juga:indonesia komitmen selesaikan proses ratifikasi sistem perdagangan preferensi - oki
“melalui kegiatan pembinaan mental dan spiritual ini, pemuda di selupu rejang dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar mereka dan masa depan yang lebih baik,” bebernya.
pada sesi pertama, ketua tp pkk kabupaten rejang lebong, hj. hartini syamsul effendi, s.sos, m.si membahas pola pembentukan keluarga sehat dan sejahtera.
ia menjelaskan bahwa tp pkk melalui pokja i tp pkk desa dan kelurahan telah berupaya merealisasikan program keluarga sejahtera dan ketahanan keluarga, khususnya dalam menciptakan generasi berakhlak serta pemenuhan hak anak dan perempuan.
dalam penyampaiannya, hartini lebih menekankan tentang fungsi rumah khususnya bagi anak-anak.
dimana rumah adalah sekolah pertama bagi anak-anak dengan orang tua sebagai gurunya.
oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik dan bukan contoh kekerasan. 
"pola asuh yang baik dalam keluarga akan membentengi anak-anak dari perbuatan tercela seperti terlibat dalam bahaya narkoba dan perbuatan melawan hukum lainnya," jelasnya.
sementara itu, arliya noviana adam, sh yang merupakan perwakilan dari kejari rejang lebong membahas tentang kekerasan terhadap anak dan perempuan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
menurutnya, ada empat bentuk kekerasan dalam rumah tangga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran rumah tangga.
“memahami mengenai bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga ini penting agar para pemuda dapat melakukan pencagahan sejak dini dalam kehidupan sehari-hari,” kata arliya.
kemudian, kasat binmas polres rejang lebong, akp. j. azhari, menyampaikan tentang bahaya narkoba dan tindak kenakalan remaja, menekankan pentingnya pemuda untuk menjauhi narkoba dan tindakan kriminal yang merugikan masa depan mereka. 
“sesuai dengan komitmen kita dari polri, kita tidak akan memberikan kompromi terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. melalui bintal ini kita berharap para pemuda bisa menjadi mitra polri dalam memutuskan mata rantai peredaran narkoba di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
sedangkan drs. hafizuddin, mh.i dari kemenag rejang lebong mengajak para pemuda untuk meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh para pemuda di lingkungannya adalah menggiatkan kembali aktivitas atau kegiatan-kegiatan keagamaan. 
"nabi muhammad menyampaikan ada empat kejadian yang akan terjadi di masa depan yakni islam akan tinggal nama, alquran tinggal tulisan, masjid akan kosong, dan para ulama sibuk mengurus urusan pribadi," papar hafizuddin.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Kamis 13 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan