Buaya Selagan Belum Masuk Perangkap Terendam, Umpan Itik Mati Dimakan Biawak

TENGGELAM: Perangkap buaya yang dipasang tidak lagi ada umpannya.--Foto: Pemdes Tanah Harapan.Koranrb.Id

Umpan satu ekor bebek kerap mati akibat banjir, maka dari itu ketika tidak banjir lagi perangkap baru dipasang umpan.

BACA JUGA:Perketat Pengawasan PPDB, Ombudsman Bakal Spot Check ke Sekolah

“Berdasarkan informasi dari warga, hingga kemarin siang (16 Juni) belum ada informasi buaya tersebut masuk dalam perangkap. Maka dari itu kita hanya bisa menunggu karena air sungai saat ini juga besar,” ujarnya

Besarnya arus sungai kemungkinan membuat buaya enggan mendekati perangkap.

Jika sampai pertengahan bulan ini hari tidak ada juga buaya yang terperangkap. DLH akan meminta BKSDA memindahkan 2 kerangkeng besi tersebut ke titik lainnya.

“Kemungkinan karena faktor air sungai saat ini tengah besar, maka dari itu jika tidak juga ada perkembangan kami akan siap kembali membantu BKSDA memindahkan perangkap ke titik lainya,” sampainya.

BACA JUGA:Tindaklanjuti Unjuk Rasa Gabeta, Ini Langkah Pemprov Bengkulu

Diketahui, konflik buaya dan manusia terjadi di Sungai Selagan Raya Kecamatan Kota Mukomuko yang menyebabkan korban meninggal dunia. 

Sudah 2 kali memakan korban, pertama 21 Februari 2022 warga Desa Tanah Rekah Sabri (65) meninggal dunia setelah diterkam buaya saat tengah menyelam mencari lokan. 

Atas kejadian tersebut BKSDA Bengkulu pernah memasang perangkap untuk melakukan evakuasi buaya dari Sungai Selagan. 

Setelah beberapa tahun tidak memakan korban jiwa, 15 April 2024 kembali terjadi konflik antara buaya dan manusia, menyebabkan Ide (26) warga desa Tanah Harapan yang berprofesi sebagai pencari lokan meninggal ditempat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan