54 Bank Sampah Jadi Solusi Warga Kota Bengkulu

AUDIENSI: Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, saat menerima audiensi fasilitator kader lingkungan terkait persiapan kegiatan launching bank sampah se-Kota Bengkulu di Balai Raya Semarak, kemarin. BELA/RB--

KORANRB.ID – Salah satu dampak permasalahan sampah di kota Bengkulu mengakibatkan rawan terjadinya banjir. Untuk itu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA menilai perlu dilakukan upaya pemberdayaan agar sampah yang awalnya menjadi masalah, bisa menguntungkan. 

Hal itu disampaikan Gubernur usai menerima audiensi fasilitator kader lingkungan terkait persiapan kegiatan launching bank sampah se-Kota Bengkulu di Balai Raya Semarak, kemarin (16/11).

BACA JUGA: Sampah TPA Sumber BBM dan Listrik, Siapkan Rp 5 Miliar Pancing Investasi Rp 63 Miliar

Rohidin menyebutkan, perlu adanya keseriusan dalam pengelolaan sampah, serta pemahaman yang betul-betul ditekankan. Untuk itulah diperlukan kelompok-kelompok volunter atau sukarelawan masyarakat, untuk melakukan perubahan.

"Nah, harapan saya kalau memang ini bisa produktif nanti bisa menjadi solusi permanen terhadap persoalan sampah di Bengkulu," ungkap Rohidin, kemarin (16/11).

BACA JUGA:Gunakan DD Untuk Kelola Sampah

Dikatakan Rohidin, dari 60 Kelurahan di Kota Bengkulu, 54 diantaranya sudah memiliki organisasi atau kelompok-kelompok bank sampah. Sebelum program tersebut berkembang lebih jauh ke kabupaten/kabupaten, maka pihaknya perlu melihat perkembangannya terlebih dahulu di Kota Bengkulu.

"Karena memang, permasalahan sampah itu paling banyak di Kota Bengkulu ini. Kalau di kabupaten, biasanya di ibu kota kabupatennya," terangnya. 

BACA JUGA:Volume Sampah Terus Meningkat, 2 TPA di RL Terancam Overload

Ia menambahkan, hampir di semua keluruhan dii Kota Bengkulu memiliki problem sampah. "Semoga ini berhasil, ibaratnya perjalanan bola menggelinding," tutupnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH, yang merupakan pencetus bank sampah tersebut mengatakan, persoalan yang kerap muncul ia dapati dari keluhan masyarakat ketika melakukan reses, mengenai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tidak mencukupi penampungan. 

BACA JUGA:Adopsi Teknologi Swiss untuk Tangani Sampah Kota, Pemkot Datangkan NGO SGP

"Banjir cepat terjadi karena sampah-sampah yang ada di irigasi. Inilah yang menjadi alasan kenapa kemudian bank sampah ini terbentuk," ujar Usin.

Sejak dua tahun lalu pihaknya sudah membantuk 25 titik bank sampah di Kota Bengkulu. Di akhi 2023 ini kemudian berkembang menjadi 54 titik atau kelompok. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan