Kasus GHPR Terus Bertambah, Stok Vaksin Kosong, Ini Yang Dilakukan Dinkes Kaur
VAKSINASI: Petugas menyuntikkan vaksin anti rabies ke Hewan Penular Rabies (HPR)--Foto:Rusman Afrizal.Koranrb.Id
Rata-rata kasus GHPR terjadi karena gigitan hewan peliharaan. "Untuk yang punya hewan peliharaan di jaga, jangan dilepasliarkan," imbaunya.
Sementara itu, di tahun 2023 ada sebanyak 75 orang terkena GHPR. Jumlah ini cukup banyak, paling banyak kasus diakibatkan oleh hewan peliharaan sendiri seperti anjing dan kucing.
Pantauan di tahun 2023, hampir 50 persen kejadian GHPR di Kecamatan Tanjung Kemuning dan Kecamatan Kaur Tengah. Bahkan, 2 kecamatan tersebut mendapat julukan Rabies Center, karena setiap tahunnya pasti ada kasus GHPR.
BACA JUGA:Izin UKL UPL Pembangunan Jalan Dua Jalur Bintuhan Belum Didapatkan, Kinerja DLH Kaur Dipertanyakan
BACA JUGA:Indahnya Pantai Kaur, Tapi Tak Berkontribusi Memajukan Daerah Karena Ini!
Banyaknya warga yang hobi berburu dan memelihara anjing masih menjadi faktor utama tingginya kasus GHPR di 2 dua kecamatan tersebut.
Beruntung meskipun kasus GHPR yang terjadi cukup tinggi, tidak ada yang sampai menyebabkan kematian. Penanganan cepat di setiap puskesmas menjadi salah satu kunci, virus rabies tidak sempat menyebar ke tubuh orang yang tergigit.
Perlu diketahui virus rabies jika sudah menyebar ke tubuh, akan sangat berbahaya bahkan tidak akan bisa tertolong dengan hanya divaksin.