Isu BBM Naik Picu Antrean Panjang Kendaraan di SPBU Bengkulu Selatan

ISI BBM: Antrean mobil memenuhi Jalan Ahmad Yani untuk mendapatkan BBM di SPBU Ibul Kota Manna.-foto: rio/koranrb.id-

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Pemandangan yang setiap hari dirasakan masyarakat Kota Manna dan Manna saat ini yakni antrean panjang BBM di SPBU Kutau, Ibul dan Tanjung Raman. Akibat antrean tersebut mengganggu lalu lintas kendaraan.

Dari keterangan pihak SPBU di Bengkulu Selatan, faktor yang menyebabkan antrean panjang tersebut diantaranya masyarakat panik karena mendengar kabar harga BBM jenis Pertalite akan naik, dan bahkan akan dihapus pemerintah. 

Faktor kedua, harga BBM jenis Pertamax naik. Saat ini, harga Pertamax di SPBU naik menjadi Rp 14.300 per liter, dari sebelumnya Rp 13.800 per liter.

Sedangkan harga BBM jenis Pertalite masih dijual sebesar Rp 10 ribu per liter. Sehingga, masyarakat rela antre lama demi membeli BBM bersubsidi.

Sementara itu distribusi BBM, menurut pihak SPBU,  jenis Pertalite dari Pertamina selalu lancar. SPBU Kutau dan Ibul mendapatkan jatah 16 ton per hari. Sedangkan SPBU Tanjung Raman sebanyak 8 ton.

BACA JUGA:Hadapi Pilkada Seluma: Erwin-Jonaidi Terima Rekom PKB

BACA JUGA: Minat Umrah Masyarakat Bengkulu Terus Meningkat

Manager SPBU Ibul dan SPBU Tanjung Raman Radius mengatakan, penyebab utama antrean panjang kendaraan di SPBU karena masyarakat panik. Masyarakat merasa panik karena ada kabar tentang BBM jenis Pertalite akan dihapuskan, serta harga BBM akan naik.

Masyarakat pemilik kendaraan sampai rela mengantre berjam-jam hanya untuk dapat BBM. "Lebih ke panik, soalnya kalau stok selalu normal setiap hari," kata Radius.

Radius menegaskan, seharusnya masyarakat tidak perlu panik atau percaya dengan isu yang beredar. Sebab, belum ada informasi resmi dari pemerintah atau Pertamina soal kenaikan harga BBM subsidi atau penghapusan BBM Pertalite.

Sebaiknya membeli BBM sesuai kebutuhan yang akan digunakan saja. Sehingga tidak perlu antre tiap hari ke SPBU.

Sebab, stok BBM dari Pertamina ke SPBU selalu normal. Sehingga, tidak akan terjadi kelangkaan BBM. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak panik.

BACA JUGA:Viral Indonesia Bakal Diguncang Gempa Megatrust, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Smart Walikota: Siapa Dia? Oleh: Syaiful Anwar. AB Dosen Unihaz Bengkulu

Tag
Share